Teori - Teori Tentang Intelegensi Dan Belajar

Selamat datang bagi teman - teman di Materi Matematika, Pada kesempatan kali ini kami akan berbagi dengan teman teman di manapun kalian berada, tentang materi pelajaran matematika yang kami beri judul Teori - Teori Tentang Intelegensi Dan Belajar, Semoga pembahasan yang kami tulis ini dapat menjadi acuan kalian semua dalam belajar Matematika .

Hubungan antar garis limit fungsi bunga pertumbuhan dan peluruhan bilangan bulat berpangkat barisan deret bangun datar ruang sisi lengkung bola cos kombinasi contoh soal yang cocok untuk pendekatan scientific open ended tes cerdas cermat statistika counting sin tan cacah model pembelajaran jigsaw pbl cerita tentang cosinus sbmptn dimensi tiga. Namun yang akan kita bahas pada kesempatan kali ini adalah Teori - Teori Tentang Intelegensi Dan Belajar

lihat juga


Teori - Teori Tentang Intelegensi Dan Belajar

Dalam sejarah perkembangan teori belajar setidaknya telah terjadi tiga kali pergantian paradigma. Pertama, paradigma behavioristik yang menekankan proses belajar sebagai perubahan relatif permanen pada perilaku yang dapat diamati dan timbul sebagai hasil pengetahuan. (Mazur dalam Eggen dan Kauchak, 1997) dengan demikian penekanan hanya pada perilaku yang dapat dilihat tanpa memperhatikan perubahan-perubahan atau proses proses internal apapun yang terlibat di dalamnya.

Kedua, paradigma kognitif yang berpendapat bahwa belajar tidak hanya ditunjukkan oleh perubahan perilaku yang dapat diamati akan tetapi belajar adalah perubahan struktur mental internal seseorang yang memberikan kapasitas padanya untuk menunjukkan perubahan perilaku.

ketiga paradigma konstruktivis yang memandang belajar sebagai proses konstruksi pengetahuan oleh individu berdasarkan pengalaman.

B. Teori Teori Belajar Behavioristik 


Ada banyak teori belajar yang termasuk dalam paradigma behavioristik tiga diantaranya yang terkenal adalah teori connectionism dari Thorndike, teori classical conditioning dari Pavlov, dan teori operant conditioning dari Skinner. 

C. Teori-Teori Belajar Kognitif 


Dari perspektif kognitif belajar adalah perubahan dalam struktur mental seseorang yang memberikan kapasitas untuk menunjukkan perubahan perilaku. Fokus teori kognitif adalah potensi untuk berperilaku dan bukan pada perilakunya sendiri teori belajar kognitif menekankan pentingnya proses proses mental seperti berpikir dan memfokuskan pada apa yang terjadi pada pembelajaran.

Proses ini memungkinkan pembelajar untuk menginterpretasi dan mengorganisir informasi secara aktif inilah prinsip yang mendasari semua teori kognitif di antara teori-teori kognitif yang terkenal adalah teori kognitif dan informacion Processing Theory. 

D. Teori-Teori Belajar Konstruktivis 

Belajar menurut konstruktivis dapat dirumuskan sebagai penyusunan pengetahuan dari pengalaman konkret melalui aktivitas kolaboratif, refleksi, dan interpretasi. Inti dari kegiatan pembelajaran dalam hal ini adalah penataan lingkungan belajar lingkungan belajar berarti tempat dimana si pembelajar dapat bekerja sama dan saling mendukung satu sama lain sebagaimana mereka menggunakan berbagai sarana dan sumber informasi dalam mencapai tujuan belajar dan aktivitas.

Pemecahan masalah dari berbagai pandangan konstruktivis yang ada ada dua pandangan yang mendominasi yaitu individual kognitif konstruktivis dan sosiokultural konstruktivis. 

E. Perspektif Neuroscience tentang belajar 
Perspektif Neuroscience tentang belajar atau terkadang disebut juga dengan brainly merupakan ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan kerja dan fungsi otak dalam menjalankan tugasnya sebagai pengelola dan pengendali kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik manusia berdasarkan perspektif moral. Kecerdasan sebagai dasar bagi keberhasilan belajar ditentukan oleh otak dan jaringan saraf. 


INTELEGENSI 

A. Definisi Intelegensi 


Istilah intelegensi berasal dari kata latin inter yang berarti menghubungkan atau menyatukan satu sama lain. (Walgito, 1997), intelijen diartikan dengan kecerdasan. Istilah cerdas sendiri sudah lazim digunakan dalam kehidupan sehari-hari menurut definisi-definisi yang dikemukakan oleh para ahli maka dapat disimpulkan bahwa intelegensi adalah kemampuan potensial umum untuk belajar dan bertahan hidup yang dicirikan dengan kemampuan untuk belajar kemampuan untuk berpikir abstrak dan kemampuan memecahkan masalah. 

B. Mengukur Intelegensi 
Untuk mengetahui tingkat intelegensi seseorang tidak bisa hanya dengan berdasarkan perkiraan melalui pengamatan akan tetapi harus menggunakan alat khusus yang dinamakan Tes Intelegensi atau IQ intelegensi question orang yang dapat dipandang sebagai orang yang pertama-tama menciptakan Tes Intelegensi adalah binet (Walgito, 1997). 

C. Teori Intelegensi 
Ada banyak teori tentang intelegensi yang dikemukakan oleh para ahli beberapa diantaranya adalah teori general intelijen, teori structure of Interest, teori multiple intelegence, dan theory of intelligence. 
D. Perkembangan Intelegensi 


Para ahli psikologi berbeda pendapat tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan intelegensi yang sering diperdebatkan adalah antara faktor genetik dan faktor lingkungan. Menurut sebagian ahli, intelegensi sepenuhnya ditentukan oleh faktor genetic. Sebagaian ahli berpendapat bahwa perkembangan intelegensi dipengaruhi oleh faktor lingkungan akan tetapi sebagian besar ahli justru mengambil posisi di tengah mereka meyakini bahwa intelegensi seseorang dipengaruhi oleh keduanya yaitu pembawaan dan juga lingkungan. 

E. Pengaruh Intelegensi Terhadap Keberhasilan Belajar 


Intelegensi seseorang diyakini sangat berpengaruh pada keberhasilan belajar yang dicapainya. Berdasarkan hasil penelitian prestasi belajar biasanya berkorelasi searah dengan tingkat intelegensi. artinya semakin tinggi tingkat intelegensi seseorang maka semakin tinggi prestasi belajar yang dicapainya bahkan menurut sebagian besar asli penjelajah merupakan modal utama dalam belajar dan mencapai hasil yang optimal.
Blogger
Disqus

No comments