Bentuk - Bentuk Pendekatan Dalam Kegiatan Belajar Mengajar

Selamat datang bagi teman - teman di Materi Matematika, Pada kesempatan kali ini kami akan berbagi dengan teman teman di manapun kalian berada, tentang materi pelajaran matematika yang kami beri judul Bentuk - Bentuk Pendekatan Dalam Kegiatan Belajar Mengajar, Semoga pembahasan yang kami tulis ini dapat menjadi acuan kalian semua dalam belajar Matematika .

Hubungan antar garis limit fungsi bunga pertumbuhan dan peluruhan bilangan bulat berpangkat barisan deret bangun datar ruang sisi lengkung bola cos kombinasi contoh soal yang cocok untuk pendekatan scientific open ended tes cerdas cermat statistika counting sin tan cacah model pembelajaran jigsaw pbl cerita tentang cosinus sbmptn dimensi tiga. Namun yang akan kita bahas pada kesempatan kali ini adalah Bentuk - Bentuk Pendekatan Dalam Kegiatan Belajar Mengajar

lihat juga


Bentuk - Bentuk Pendekatan Dalam Kegiatan Belajar Mengajar

Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan, dan sikap. Kemampuan manusia untuk belajar merupakan karakteristik penting yang membedakan manusia dengan mahluk hidup lainnya. Karakteristik manusia ini yang akan mengalami perubahan karena pengalaman dalam hidupnya.

Maka dari itu, belajar dapat diartikan sebagai suatu aktivitas yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui pelatihan-pelatihan dan pengalaman- pengalamannya.

Untuk mencapai perubahan ini dilakukan beberapa cara pendekatan. Berikut beberapa pendekatan belajar mengajar untuk mencapai keberhasilan dalam belajar.


A. Pendekatan Individual 

Masing-masing siswa memiliki karakteristik tersendiri (memiliki kemampuan yang berbeda-beda satu sama lainnya) antara satu anak didik dengan anak didik yang lainnya. Oleh karena itu, guru harus melakukan pendekatan individual dalam strategi belajar mengajarnya.

Apabila tidak, maka tujuan pengajaran tidak dapat tercapai. Pendekatan individual dapat menyeelesaikan permasalahan kesulitan anak belajar dengan mudah. 

B. Pendekatan kelompok 

Dengan pendekatan kelompok, diharapkan dapat ditumbuh kembangkan rasa sosial yang tinggi padda diri setiap anak didik. Mereka dibina untuk mengendalikan rasa egois yang ada dalam diri mereka masing-masing, sehingga terbina sikap kesetiakawanan sosial di kelas. Selain itu, dengan pendekatan ini anak didik dibiasakan hidup bersama, bekerja sama dalam kelompok, akan menyadari bahwa dirinya ada kekurangan dan kelebihan. 

C. Pendekatan Variasi 

Permasalahan yang dihadapi oleh setiap anak didik biasanya bervariasi, maka pendekatan yang digunakan pun akan lebih tepat dengan pendekatan bervariasi pula. Guru tidak bisa menggunakan teknik pemecahan yang sama untuk memecahakan permasalahan yang sama untuk memecahkan permasalahan yang lain.

Pendekatan bervariasi bertolak dari konsepsi bahwa permasalahan yang dihadapi oleh setiap anak didik dalam belajar bermacam-macam. Kasus yang biasanya muncul dalam pengajaran dengan berbagai motif, sehingga diperlukan variasi teknik pemecahan untuk setiap kasus. Maka pendekatan bervariasi ini sebagai alat yang dapat guru gunakan untuk kepentingan pengajaran. 

D. Pendekatan Edukatif 


a. Pendekatan pengalaman 
Belajar dari pengalaman adalah lebih baik daripada sekedar bicara, dan tidak pernah berbuat sama sekali. Belajar adalah kenyataan yang ditunjukan dengan kegiatan fisik. Ciri-ciri pengalaman yang edukatif adalah berpusat pada suatu tujuan yang berarti bagi anak, kontinu dengan kehidupan anak, interaktif dengan lingkungan, dan menambah integrasi anak. Metode yang digunakan yaitu metode pemberian tugas, dan tanya jawab mengenai pengalaman keagamaan siswa. 

b. Pendekatan Pembiasaan 
Pembiasaan adalah alat pendidikan. Pendekatan pembiasaan yaitu dengan memberiikan kesempatan kepada siswa untuk senantiasa mengamalkan ajaran agamanya. Dengan pendekatan ini, siswa dibiasakan mengamalkan ajaran agama baik secara individual maupun kelompok dalam khdpn sehari- hari. Metode peengajran yang digunakan : metode latihan, pelaksanaan tugas, demonstrasi dan pengalaman lapangan. 

c. Pendekatan Emosional 
Adalah suatu usaha untuk menggugah perasaan atau emosi siswa dalam meyakini,, memahami, dan menghayati ajaraan agama. Metode yang digunakkan : ceramah, cerita, dan sosiodram. 

d. Pendekatan keagamaan 
Pendekatan agama dapat membantu guru untuk memperkecil kerdilnya jiwa agama di dalam diri siswa, yang pada akhirnya nilai-nilai agama tidak dicemoohkan dan dilecehkan, tetapi diyakini, dipahami, dihayati, dan diamalkan selama hidup siswa. 

e. Pendekatan Kebermaknaan 
Pendekatan ini biasanya digunakan dalam pengajaran bahasa di sekolah. Dengan menggunakan pendekatan ini, bahan pelajaran dan kegiatan pelajaran menjadi leebih bermakna bagi siswa jika berhubungan dengan pengalaman, minat, bakat, tat nilai dan masa depannya.

Selain itu, motivasi belajar siswa merupakan faktor utama yang menentukan keberhasilan belajarnya.kebermaknaan bahan pelajaran dan kegiatan pembelajaran memiliki peranan yang amat penting dallam keberhasilan belajar siswa. Siswa merupakan subjek utama, tidak hanya sebagai objek belaka. Guru hanya berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa mengembangkan ketrampilan berbahasanya. 

Dalam proses belajar mengajar terdapat beebrapa kedudukan metode untuk menunjang pembelajaran. Adapun kedudukan metode dalam mengajar sebagai berikut :
  • Metode sebagai alat motivasi ekstrinsik 
  • Metode sebagai strategi pengajaran 
  • Metode sebagai alat untuk mencapai tujuan 
Untuk metode yang akan digunakan harus dilakukan dengan tepat dan benar sesuai kondisi dan kebutuhan. Metode pengajaran yang guru gunakan dalam setiap kali pertemuan kelas bukanlah asal pakai tetapi setelah melalui seleksi yang berkesesuaian dengan perumussan yang tujuan instruksional khusus. Berikiut beberapa hal yang harus diperhitungkan ketika memilih metode pembelajaran, antara lain : 

a) Nilai strategis metode 

Karena metode adalah suatu cara yang memiliki nilai strategis ddalam kegiatan belajar mengajar. Nilai stategisnya adalah metode dapat mempengaruhi jalannya kegiatan belajar mengajar. 

b) Efektivtas penggunaan metode 

Penggunaan metode yang tidak sesuai dengan tujuan pengajaraan akan menjadi kendala dalam mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Oleh karena itu, efektivitas penggunaan metode dapat terjadi bila ada kesesuaian antara metode dengan semua komponen pengajaran yang telah diprogramkan dalam satuan pengajaran, sebagai perssiapan tertulis. 

c) Pentingnya pemilihan metode 

Guru harus mengetahui kelemahan dan kelebihan dari metode – metode pengajaran. Karena kegagalan guru mencappaii tujuan pengajaran akan terjadi jika pemilihan dan penentuan metode tidak dilakukan dengan pengenalan terhadap karakteristtik daari masing-masing metode.
Blogger
Disqus

No comments