Berikut Definisi Dan Jenis - Jenis Berpikir
Selamat datang bagi teman - teman di Materi Matematika, Pada kesempatan kali ini kami akan berbagi dengan teman teman di manapun kalian berada, tentang materi pelajaran matematika yang kami beri judul Berikut Definisi Dan Jenis - Jenis Berpikir, Semoga pembahasan yang kami tulis ini dapat menjadi acuan kalian semua dalam belajar Matematika .
Hubungan antar garis limit fungsi bunga pertumbuhan dan peluruhan bilangan bulat berpangkat barisan deret bangun datar ruang sisi lengkung bola cos kombinasi contoh soal yang cocok untuk pendekatan scientific open ended tes cerdas cermat statistika counting sin tan cacah model pembelajaran jigsaw pbl cerita tentang cosinus sbmptn dimensi tiga. Namun yang akan kita bahas pada kesempatan kali ini adalah Berikut Definisi Dan Jenis - Jenis Berpikir
Hubungan antar garis limit fungsi bunga pertumbuhan dan peluruhan bilangan bulat berpangkat barisan deret bangun datar ruang sisi lengkung bola cos kombinasi contoh soal yang cocok untuk pendekatan scientific open ended tes cerdas cermat statistika counting sin tan cacah model pembelajaran jigsaw pbl cerita tentang cosinus sbmptn dimensi tiga. Namun yang akan kita bahas pada kesempatan kali ini adalah Berikut Definisi Dan Jenis - Jenis Berpikir
Berikut Definisi Dan Jenis - Jenis Berpikir
Secara sederhana berpikir adalah memproses informasi secara mental atau secara kognitif secara formal berpikir adalah Penyusunan ulang atau manipulasi kognitif baik informasi dari lingkungan maupun simbol-simbol yang disimpan dalam long term memory.
B. Jenis, Tipe, Dan Pola Memori
De Bono (1989) mengemukakan dua tipe berpikir yaitu berpikir vertikal dan berpikir lateral. Berpikir vertikal atau dikenal juga dengan nama berpikir konvergen yaitu tipe berpikir tradisional dan generatif yang bersifat logis dan matematis dengan mengumpulkan dan menggunakan hanya informasi yang relevan.
Berpikir lateral disebut juga berpikir dengan cara lain atau berfikir divergen yaitu tipe berfikir selektif dan kreatif yang menggunakan informasi bukan hanya untuk kepentingan berpikir tetapi juga untuk hasil dan dapat mengemukakan Informasi yang tidak relevan atau boleh salah dalam beberapa tahapan untuk mencapai pemecahan yang tepat.
Berpikir lateral disebut juga berpikir dengan cara lain atau berfikir divergen yaitu tipe berfikir selektif dan kreatif yang menggunakan informasi bukan hanya untuk kepentingan berpikir tetapi juga untuk hasil dan dapat mengemukakan Informasi yang tidak relevan atau boleh salah dalam beberapa tahapan untuk mencapai pemecahan yang tepat.
C. Cara mengidentifikasi cara berpikir seseorang
Dengan mengacu pada karakteristik cara berpikir divergen dan konvergen yang bersumber dari fungsi belahan otak tersebut berikut cara mengidentifikasikannya dapat disimpulkan bahwa untuk mengetahui kecenderungan cara berpikir seseorang dapat dilihat dari dimensi-dimensi yang merupakan indikator dari proses kognisi yang terjadi ketika seseorang menerima dan mengolah informasi serta merespon stimuli.
Adapun cara berpikir yang dimaksud adalah
1. orientasi perhatian
2. pola diskriminasi
3. tingkat Pola atau arah proses pemecahan masalah
4. fleksibilitas atau kelenturan ide atau gagasan
D. Proses berpikir
Proses berpikir untuk menghadapi suatu persoalan atau tugas membutuhkan kedua tipe berpikir divergen konvergen fungsi divergen diperlukan untuk dapat menghasilkan kemungkinan jawaban yang sebanyak-banyaknya sehingga perlu menerobos ke berbagai dimensi dan lintas sektoral sementara pemikiran konvergen diperlukan untuk memberikan penilaian penilaian secara kritis analitis terhadap hasil pemikiran divergen sehingga dicapai kebenaran.
E. Teori-teori berpikir
Teori-teori yang menggunakan pendekatan perkembangan adalah teori vygotsky belum dan teori nutrisi ekspor dalam kaitannya dengan perkembangan berpikir Bloom menggambarkan enam level pengetahuan yang terkenal dengan Taksonomi Bloom yaitu
1. level pengetahuan knowledge yaitu mengetahui informasi hanya dengan cara asosiatif atau alat Learning.
2. level pemahaman atau comprehension yaitu memahami informasi dengan cara lebih mendalam dan elaboratif.
3. Level aplikasi Yaitu mengambil definisi-definisi rumus-rumus prinsip-prinsip dan sebagainya dengan menggunakannya untuk mengidentifikasi hal-hal yang ada dalam realita dan memecahkan masalah yang ada
4. Level analisis yaitu membagi informasi yang kompleks ke dalam bagian-bagian komponen dan melihat bagaimana bagian-bagian tersebut saling berhubungan
5. Level sintesis Yaitu mengambil serangkaian komponen dan menciptakan sesuatu yang lebih kompleks dari komponen-komponen tersebut dan
6. Evaluasi yaitu menilai sesuatu dengan sebuah standar kualitas
F. Pengaruh Berpikir pada belajar
Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan, dan sikap. Kemampuan manusia untuk belajar merupakan karakteristik penting yang membedakan manusia dengan mahluk hidup lainnya.
Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan, dan sikap. Kemampuan manusia untuk belajar merupakan karakteristik penting yang membedakan manusia dengan mahluk hidup lainnya.
Berbagai penelitian tentang berpikir memiliki implikasi dalam praktik pendidikan sebagai berikut:
1. Untuk membantu siswa mencapai penguasaan keterampilan guru dapat menggunakan metode-metode seperti reciprocal teaching
2. Guru harus menggunakan pendekatan mengajar yang sesuai dengan tujuan
3. Guru harus mengajarkan materi pelajaran yang sesuai dengan konteksnya
4. Untuk menghindari rekontekstualisasi guru harus membuat siswa mengatasi berbagai masalah masalah nyata tapi identik dengan tujuan yang diharapkan
5. Siswa perlu diminta untuk mengklarifikasi segala sesuatu ke dalam kategori kategori dan dimensi-dimensi membuat hipotesis menarik kesimpulan melakukan analisis dan memecahkan masalah
6. Guru memainkan peran penting dalam tingkatkan pemahaman terhadap proses belajar