Berikut Definisi Belajar Dan Bentuk-Bentuk Belajar
Selamat datang bagi teman - teman di Materi Matematika, Pada kesempatan kali ini kami akan berbagi dengan teman teman di manapun kalian berada, tentang materi pelajaran matematika yang kami beri judul Berikut Definisi Belajar Dan Bentuk-Bentuk Belajar, Semoga pembahasan yang kami tulis ini dapat menjadi acuan kalian semua dalam belajar Matematika .
Hubungan antar garis limit fungsi bunga pertumbuhan dan peluruhan bilangan bulat berpangkat barisan deret bangun datar ruang sisi lengkung bola cos kombinasi contoh soal yang cocok untuk pendekatan scientific open ended tes cerdas cermat statistika counting sin tan cacah model pembelajaran jigsaw pbl cerita tentang cosinus sbmptn dimensi tiga. Namun yang akan kita bahas pada kesempatan kali ini adalah Berikut Definisi Belajar Dan Bentuk-Bentuk Belajar
Karakteristik manusia ini yang akan mengalami perubahan karena pengalaman dalam hidupnya. Maka dari itu, belajar dapat diartikan sebagai suatu aktivitas yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui pelatihan-pelatihan dan pengalaman- pengalamannya.
Hubungan antar garis limit fungsi bunga pertumbuhan dan peluruhan bilangan bulat berpangkat barisan deret bangun datar ruang sisi lengkung bola cos kombinasi contoh soal yang cocok untuk pendekatan scientific open ended tes cerdas cermat statistika counting sin tan cacah model pembelajaran jigsaw pbl cerita tentang cosinus sbmptn dimensi tiga. Namun yang akan kita bahas pada kesempatan kali ini adalah Berikut Definisi Belajar Dan Bentuk-Bentuk Belajar
Berikut Definisi Belajar Dan Bentuk-Bentuk Belajar
Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan, dan sikap. Kemampuan manusia untuk belajar merupakan karakteristik penting yang membedakan manusia dengan mahluk hidup lainnya.
Karakteristik manusia ini yang akan mengalami perubahan karena pengalaman dalam hidupnya. Maka dari itu, belajar dapat diartikan sebagai suatu aktivitas yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui pelatihan-pelatihan dan pengalaman- pengalamannya.
Belajar juga dapat diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri manusia atau individu berkat adanya interaksi antar individu dan individu dengan lingkungannya (Asef Umar, 2011: 37). Perubahan tersebut berarti bahwa seseorang setelah mengalami proses belajar yang akan merubahan tingkah laku, baik aspek pengetahuannya, keterampilannya, maupun aspek sikap. Perubahan ini merupakan kriteria keberhasilan dalam belajar.
Belajar adalah sebuah proses yang memungkinkan seseorang memperoleh dan membentuk kompetensi keterampilan dan sikap yang baru. Belajar merupakan suatu proses yang berlangsung sepanjang hayat. Hampir semua kecakapan, keterampilan, pengetahuan, kebiasaan, kegemaran, dan sikap manusia terbentuk dimodifikasi dan berkembang karena belajar.
Dengan demikian belajar merupakan proses penting yang terjadi dalam kehidupan setiap orang karenanya pemahaman yang benar tentang konsep belajar sangat diperlukan terutama bagi kalangan pendidik yang terlibat langsung dalam proses pembelajaran.
Dengan demikian belajar merupakan proses penting yang terjadi dalam kehidupan setiap orang karenanya pemahaman yang benar tentang konsep belajar sangat diperlukan terutama bagi kalangan pendidik yang terlibat langsung dalam proses pembelajaran.
B. Bentuk-Bentuk Belajar
Menurut Muhibbin Syah (2005), bentuk-bentuk belajar yang umum dijumpai dalam proses pembelajaran antara lain adalah:
1. Belajar abstrak
Belajar abstrak adalah belajar yang menggunakan cara-cara berpikir abstrak. Tujuannya untuk memperoleh pemahaman dan pemecahan masalah masalah yang tidak nyata.
2. Belajar keterampilan
Belajar keterampilan adalah belajar dengan menggunakan gerakan-gerakan motorik yakni yang berhubungan dengan urat-urat syaraf. Tujuannya memperoleh dan menguasai keterampilan jasmaniah tertentu
3. Belajar sosial
Belajar sosial pada dasarnya adalah belajar memahami masalah-masalah dan teknik-teknik untuk memecahkan masalah tersebut. Tujuannya untuk menguasai pemahaman dan kecakapan dalam memecahkan masalah-masalah sosial seperti masalah keluarga, masalah persahabatan, masalah kelompok, dan masalah-masalah lain yang bersifat kemasyarakatan.
4. Belajar pemecahan masalah
Belajar pemecahan masalah pada dasarnya adalah belajar menggunakan metode ilmiah atau berpikir secara sistem artis logis teratur dan teliti tujuannya untuk memperoleh kemampuan dan kecakapan kognitif untuk memecahkan masalah fungsional secara rasional,logis,dan tuntas.
5. Belajar rasional
Belajar rasional ialah belajar dengan menggunakan kemampuan berpikir secara sistematis dan logis tujuannya untuk memperoleh memperoleh kecakapan menggunakan prinsip-prinsip dan konsep-konsep
6. Belajar kebiasaan
Belajar kebiasaan adalah proses pembentukan kebiasaan-kebiasaan baru atau perbaikan kebiasaan-kebiasaan yang telah ada. Tujuannya agar siswa memperoleh sikap-sikap dan kebiasaan-kebiasaan baru yang lebih tepat dan positif dalam arti selaras secara kontekstual serta selaras dengan norma dan tata nilai moral yang berlaku.
7. Belajar apresiasi
Belajar apresiasi adalah belajar mempertimbangkan arti penting atau nilai suatu objek tujuannya agar siswa memperoleh dan mengembangkan kecakapan ranah afektif yang dalam hal ini kemampuan menghargai secara tepat terhadap nilai objek tertentu misalnya, apresiasi sastra, apresiasi musik dan sebagainya
8. Belajar pengetahuan
Belajar pengetahuan ialah belajar dengan cara melakukan penyelidikan mendalam terhadap objek pengetahuan tertentu tujuannya agar siswa memperoleh atau menambah informasi dan pemahaman terhadap pengetahuan tertentu yang biasanya lebih rumit dan memerlukan kiat khusus dalam mempelajarinya misalnya, dengan menggunakan alat-alat laboratorium dan penelitian lapangan.
D. Tahapan-Tahapan Dalam Belajar
D. Tahapan-Tahapan Dalam Belajar
Sebagai suatu proses perubahan aktivitas belajar mengandung tahapan-tahapan yang satu sama lain bertalian secara berurutan dan fungsional. Menurut Albert Bandura (dalam Syah, 2005), dalam proses belajar siswa menempuh empat tahapan yaitu, tahap perhatia, tahap penyimpanan dalam ingatan, tahap reproduksi, dan tahap motivasi.
E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar
Secara garis besar Suryabrata (1989) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua yaitu, faktor yang berasal dari dalam diri pembelajar yang meliputi faktor-faktor biologis dan faktor-faktor psikologis, dan faktor-faktor yang berasal dari luar diri pembelajar yang meliputi:(a) faktor-faktor sosial dan (b) faktor-faktor non sosial.