Cara Mengubah Bentuk Persen Menjadi Pecahan - Pada postingan sebelumnya saya sudah menjelaskan materi tentang Cara Mengubah Pecahan Ke Dalam Bentuk Persen, kali ini saya akan menjelaskan tentang Cara Mengubah Bentuk Persen Menjadi Pecahan. Untuk lebih jelasnya silahkan perhatikan penjelasan di bawah ini.
Untuk mengubah benuk persen menjadi pecahan dapat dilakukan dengan cara mengubah persen (%) tersebut menjadi bentuk pecahan dengan penyebut 100. Akan tetapi di dalam beberapa soal terkadang kita harus menyederhanakan bentuk pecahan yang dihasilkan.
Contoh :
a. 15 %
b. 30 %
c. 22 ½ %
Penyelesaian :
a. 15 %
Terlebih dahulu diubah ke dalam bentuk pecahan dengan penyebut 100 kemudian disederhanakan.
Cara menyederhanakan pecahan adalah dengan mencari angka yang bisa sama-sama membagi pembilang dan penyebut.
15 % = 15 / 100
= (15 : 15) / (100 : 25)
= 1/4
angka yang sama-sama bisa membagi 15 dan 100 adalah 15 sehingga hasilnya adalah 1/4.
b. 30 %
Caranya sama dengan soal pertama, mencari angka yang bisa sama-sama membagi pembilang dan penyebut. Angka yang bisa membagi 30 dan 100 adalah 5 dan 10, maka :
30 % = 30 / 100
= (30 : 5) / (100 : 5)
= 6 / 20
= 3 / 10
atau
30 % = 30 / 100
= (30 : 10) / (100 : 10)
= 3 / 10
c. 22½ %
Soal di atas merupakan kombinasi antara persen dengan bilangan pecahan yaitu pecahan campuran di dalam persen. Oleh karena itu terlebih dahulu kita ubah pecahan campuran persen tersebut menjadi pecahan biasa, maka :
=> 22 ½ % = ((22 x 2 + 1) / 2) %
=> 22 ½ % = (45 / 2) %
Sekarang bentuk persen tersebut kita ubah menjadi pecahan kemudian disederhanakan,
=> (45 / 2) % = (45 / 2) / 100
=> (45 / 2) % = 45 / 200
=> (45 / 2) % = (45 : 5) / (200 : 5)
=> (45 / 2) % = 9 / 40
Jadi, 22 ½ % sama dengan 9 / 40
Demikianlah penjelasan mengenai materiCara Mengubah Bentuk Persen Menjadi Pecahan,
Cara Mengubah Pecahan Ke Dalam Bentuk Persen Beserta Contohnya - Pecahan biasanya di lambangkan dalam bentuk a/b dimana posisi a sebagai pembilang dan b sebagai penyebut, sedangkan persen sendiri dapat dikatakan perseratus yang biasa di tulis dengan bentuk persen (%).
Cara mengubah pecahan kedalam bentuk persen kita harus mengubah pecahan menjadi pecahan senilai dengan penyebut seratus, untuk lebih memahami cara mengubah pecahan ke dalam bentuk persen perhatikan contoh soal berikut :
Contoh :
Ubahlah bilangan - bilangan di bawah ini ke bentuk persen:
a.6/25
b.1 ½
c. 0,48
Penyelesaiaan:
a. 6/25 (pecahan biasa)
harus diubah dulu menjadi bilangan senilai penyebut 100
untuk mengubah pembilangnya menjadi 100 maka 25 harus dikalikan dengan 4 begitu juga dengan 6 harus dikalikan dengan 4, hasil akhirnya :
6/25 = (6x4) (25x4)
= 24/100
Jadi 6/25 = 24%
b. 1 ½
untuk pecahan campuran, terlebih dahulu kita mengubah pecahan campuran menjadi pecahan biasa,
1 ½ = (2x1+1) /2
= 3/2
Setelah itu baru kita ubah menjadi persen
3/2 = (3x50) (2x50)
= 150/100
jadi, 1 ½ adalah 150%
c. 0,48
Untuk bentuk desimal, langkah yang dilakukan yaitu mengubah desimal ke dalam bentuk pecahan kemudian mengubah pecahan dengan penyebut 100 dan terakhir mengubah ke dalam bentuk persen,
0,48 = 0 + 40/10 + 8/100
= 0 + 40/100 + 8/100
= 48/100
= 48 %
jadi, 0,48 sama saja dengan 48 %
Berikut cara mengubah bilangan desimal ke dalam bentuk pecahan biasa dan pecahan biasa menjadi bentuk desimal
1. Bilangan desimal ke dalam benuk pecahan
Langkah awal kita harus memperhatikan jumlah angka di belakang koma, apabila angka di belakang koma satu, berarti letakkan angka tersebut menjadi pembilang kemudian untuk penyebutnya gunakan angka 10.
Contoh :
0,8 = 8/10
Jika angka di belakang koma berjumlah 2, maka angka tersebut dijadikan pembilang kemudian untuk penyebutnya gunakan angka 100.
Contoh :
0,48 = 48/100
akan tetapi jika dua angka di belakang koma diawali dengan nol (0), maka cukup gunakan angka yang paling belakang sebagai pembilang dan angka 100 sebagai penyebut.
Contoh :
0,07 = 7/100
Jadi, konsep mudahnya cara untuk mengubah bilangan desimal menjadi pecahan yaitu dengan memperhatikan jumlah angka di belakang koma,
1 angka => per sepuluh (1/10)
2 angka => per seraus (1/100)
3 angka => per seribu (1/1000), dan seterusnya.
2. Bilangan pecahan menjadi bentuk desimal
untuk mengubah pecahan biasa menjadi desimal yaitu dengan membagi pembilang dengan penyebut.
Jadi untuk mengubah pecahan biasa ke bentuk pecahan campuran kita harus melalui beberapa tahap. Yang perlu diketahui dalam mengubah pecahan biasa menjadi pecahan campuran hanya bisa di lakukan ketika suatu pecahan biasa pembilangnya lebih besar dari penyebutnya, karna jika penyebutnya lebih besar maka pecahan tersebut tidak dapat di ubah ke dalam bentuk campuran.
Untuk lebih jelasnya perhatikan pembahasan soal di bawah ini,
Contoh :
Ubahlah bilangan bilangan berikut ke dalam bentuk pecahan campuran :
a. 17 /3
b. 34/5
Penyelesaian :
a. Untuk mengubah pecahan biasa menjadi pecahan campuran kita bisa mengerjakannya melalui dua cara,
cara yang pertama:
Kalian harus mencari kelipatan dari bilangan penyebut yang mendekati pembilang dan tidak boleh lebih dari jumlah pembilang.
17 /3 = ?
kelipatan angka 3 (penyebut) yang mendekati 17 dan tidak boleh lebih dari 17 yaitu 15, maka :
17/3 = 5 + 2/3 (angka 5 diperoleh dari hasil kelipatan yang mendekati pembilang dibagi penyebut)
17/3 = 5 2/3 jadi, pecahan campurannya adalah 5 2/3
cara kedua : cara yang kedua yaitu dengan membagi pembilang dengan penuyebut kemudian mencari sisanya, kemudian sisa pembagian tersebut dituliskan dalam bentuk pecahan dengan penyebut yang sama, kemudian sisanya kita tulis ke dalam bentuk pecahan.
17/3 = 5 + 2/3 = 5 2/3
Jadi pecahan campurannya adalah 5 2/3
Cara Mudah Mengubah Pecahan Campuran Menjadi Pecahan Biasa
Untuk mengubah pecahan campuran menjadi pecahan biasa caranya lebih mudah karena kita cukup mengalikan bilangan bulat yang ada dengan penyebut kemudian ditambah dengan pembilang.
Cara Menentukan KPK dan FPB- KPK dan FPB merupakan materi pelajaran matematika yang diajarkan sejak dibangku sekolah dasar. Dalam ulangan atau ujian nasional materi ini merupakan salah satu materi yang selalu muncul dalam soal-soal. Berikut penjelasan mengenai pengertian, dan cara menentukan KPK dan FPB disertai dengan pembahasan contoh soal.
Untuk menentukan bilangan KPK dan FPB, ada dua hal yang perlu kalian ketahui terlebih dahulu yaitu bilangan prima dan konsep faktorisasi prima. Bilangan prima merupakan bilangan asli yang hanya mempunyai dua faktor yaitu bilangan itu sendiri dan 1. Yang termasuk bilangan prima {2,3,5,7,11,....}. Sedangkan Faktorisasi prima merupakan penguraian bilangan menjadi perkalian faktor-faktor bilangan prima. Contoh :
Faktor prima dari 210 dan 180
A. KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL (KPK)
Kelipatan Persekutuan Terkecil atau KPK merupakan bilangan bulat positif yang paling kecil dan yang habis dibagi dengan kedua bilangan tersebut. Dalam mencari KPK ada beberapa metode yang bisa dilakukan, yaitu :
1. Dengan menggunakan kelipatan persekutuan
KPK dapat diambil dari kelipatan persekutuan antara dua bilangan atau lebih.
Kelipatan yang sama yang terkecil dari kedua bilangan tersebut adalah 35, maka KPK dari 5 dan 7 adalah 35.
2. Dengan menggunakan faktorisasi prima
Dalam mencari KPK menggunakan faktorisasi prima yaitu mengalikan semua bilangan faktor prima dan mengambil pangkat yang terbesar apabila faktor ada yang sama tetapi pangkat berbeda maka ambil pangkat yang paling besar.
Contoh :
Tentukan KPK dari 24, 72, dan 84 !
Dari pohon faktor tersebut kita memperoleh :
24 = 2 x 2 x 2 x 3 = 23 x 3
72 = 2 x 2 x 2 x 3 x 3 = 23 x 32
84 = 2 x 2 x 3 x 7 = 22 x 3 x 7
Untuk menentukan KPK gunakanlah faktor prima yang berbeda dan memiliki pangkat terbesar.
KPK = 23 x 32 x 7 = 504
maka KPK dari 24, 72, dan 84 yaitu 504.
B. FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR (FPB)
Faktor Persekutuan Terbesar atau FPB merupakan bilangan bulat positif yang memiliki nilai paling besar yang bisa membagi ke dua bilangan tersebut.
Ada beberapa metode unuk mencari FPB, yaitu :
1. Dengan menggunakan faktor persekutuan
Faktor persekutuan adalah bilangan faktor yang sama dari kedua bilangan atau lebih.
FPB diambil dari faktor yang terbesar. Contoh :
Carilah FPB dari 6, 9, dan 12 !
Penyelesaian :
Faktor dari 6 adalah = {1, 2, 3, 6}
Faktor dari 9 adalah = {1, 3, 9}
Faktor dari 12 adalah = {1, 2, 3, 4, 6, 12}
Faktor persekutuan dari bilangan 6, 9, dan 12 adalah 1, 2, 3, 6
Nilai terbesar adalah 6, jadi FPBnya adalah 6
2. Dengan Menggunakan Faktorisasi Prima
Cara ini kita menuliskan bilangan ke dalam bentuk perkalian faktor prima kemudian mengambil faktor yang sama dari bilangan-bilangan tersebut. Jika faktor yang sama memiliki pangkat berbeda, maka kita ambil faktor yang memiliki pangkat terkecil. Contoh :
1. Carilah FPB dari 20 dan 30 !
Penyelesaian :
2. Tentukan FPB dari 18, 30, dan 36 !
Demikianlah pembahasan mngenai materi KPK dan FPB, semoga dengan adanya penjelasan tentang Cara Menentukan KPK dan FPB ini bisa membantu dalam mnyelesaikan soal terutama dalam matematika.
PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN UPTD KECAMATAN GUBUG SEKOLAH DASAR NEGERI 2 TLOGOMULYO
ULANGAN HARIAN 2 SEMESTER II
Mata Pelajaran : Matematika Hari/Tanggal : ....................................................
Kelas : II (Dua) Waktu : ....................................................
I. Standar Kompetensi
3. Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai 2 angka.
II. Kompetensi Dasar
3.2 Melakukan pembagian bilangan yang hasilnya dua angka.
I. berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, atau c di depan jawaban yang benar
1. Pengurangan berulang dari 24 : 6 adalah ....
a. 24 – 8 – 8 – 8 = 0, jadi 24 : 8 = 3
b. 24 – 4 – 4 – 4 – 4 – 4 – 4 = 0,
jadi 24 : 4 = 6
c. 24 – 6 – 6 – 6 – 6 = 0, jadi 24 : 6 = 4
2. 25 – 5 – 5 – 5 – 5 – 5 = 0, jadi 25 : 5 = ....
a. 5
b. 6
c. 4
3. Hasil dari 30 : 6 adalah .... 30 : 5 = 6 à 6 x .... = 30
a. 5
b. 6
c. 7
4. 27 : 3 = ....
a. 6
b. 9
c. 8
5. 4 x 7 = 28 à 28 : 4 = ....
a. 6
b. 4
c. 7
6. .... : 4 = 8
a. 30
b. 32
c. 23
7. Hasil dari 10 : 1 adalah ....
a. 10
8.
a. 7
b. 6
c. 5
9. 28 : .... = 4
a. 8
b. 7
c. 4
10. Bentuk pembagian dari 40 – 5 – 5 – 5 – 5 – 5 – 5 – 5 – 5 = 0 adalah ....
a. 40 : 10
b. 40 : 8
c. 40 : 5
II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat
11. 30 - .... - .... - .... - .... - .... = 30, 30 : 6 = 5
12. 8 x 4 = ....
.... : .... = 8
13. 42 : .... = 7
14. .... : 9 = 4
15. 42 – 7 – 7 – 7 – 7 – 7 – 7 = 0, 42 : .... = ....
16. 48 – 8 – 8 – 8 – 8 – 8 – 8 = 0, à .... : .... = ....
17. Hasil dari 50 : 5 adalah ....
18. 5 x 9 = 45, jika diubah ke bentuk pembagian adalah .... : .... = ....
19. Bentuk pengurangan dari 49 : 9 adalah ....
20. 45 : 5 = ....
Matematika Perkalian bilangan Semester 2 A.Perkalian Bilangan
1.Arti Perkalian sebagai Penjumlahan Berulang
Mia memiliki 4 bungkus permen .
Setiap bungkus berisi 5 permen .
Berapa jumlah permen Mia?
Permen Mia ada 5 +5+5+5=20.
Penjumlahan bilangan 5 sebanyak 4 kali dapat ditulis 4+5= 20.
Dibaca empat kali sama dengan dua puluh
axb=b+b+b+…sebanyak a
2. Sifat perkalian
a. Sifat Pertukaran (komutatif)pada Perkalian
Contoh:
3x6=6+6+6=18
6x3=3+3+3+3+3+3=18
jadi,3x6=6x3.(komutatifa )
Pada perkalian, berlaku sifat pertukaran atau komutatif.
axb=bxa
b. Sifat perkalian dengan Bilangan1
Contoh:
7x1=7
1x10=10
Setiap bilangan yang dilakukan dengan 1, hasilnya adalah bilangan itu sendiri. ax1=a
c. sifat perkalian dengan Bilangan Nol
contoh: 6x0=0
0x11=0
Setiap bilangan yang dikalikan dengan 0,hasilnya adalah 0
ax0=0
3.Masalah Sehari -hari yang Berkaitan dengan Perkalian
Contoh: Igo memiliki 4 ayam .
Berapa banyak semua kaki ayamaa?
Jawab: Ayam memiliki 2 kaki
Banyak semua kaki ayam Igo =4x2=8 B.Pembagian Bilangan
1.Arti pembagian sebagai Pengurangan Berulang sampai habis
Pak Guntur memiliki 15 buku agenda .
Semua buku tulis itu akan dibagikan kepada 3 teman-temannya .
Berapa banyak buku tulis yang diterima setiap teman Pak Guntur?
jawab : Setiap teman Pak Guntur mendapat 5 buku agenda
Ditulis
15:3=15-3-3-3-3-3=0
15 dikurangi 3 sebanyak5 kali , hasilnya 0.
Jadi,15:3=5
Angka 15 disebut bilangan yang dibagi
Angka 3 disebut pembagian .Angka 5 di sebut hasil bagi
Tanda :dibaca dibagi
2.Sifat Pembagian dengan Bilangan 1
Contoh: 14:11 = 14
25: 1 =25
Setiap bilangan yang di bagi dengan 1 hasilnya adalah bilangan itu sendiri .
a:1 = a
3. pembagian sebagai Lawan perkalian
Contoh : 3 x 4 = 12 maka 12 : 3 = 4
12 : 4 = 3
4. Masalah Sehari-hari yang berkaitan dengan Pembagian
Contoh : Riska membeli 24 buah jeruk .jeruk itu di masukkan ke dalam 3
kantong plastik sama banyak . Berapa banyak jeruk dalam setiap kantong plastik ?
Jadi, banyak jeruk dalam setiap kantong plastik adalah 8 buah . C. Operasi Hitung Campuran
Aturan- aturan operasi hitung campuran .
1. Penjumlahan dan pengurangan sama kuat , pengerjaan dilakukan berurutan dari kiri.
2. Perkalian dan pembagian sama kuat ,pengerjaan dilakukan berurutan dari kiri .
3. Perkalian dan pembagian lebih kuat daripada penjumlahan dan pengurangan . Operasi hitung yang lebih kuat didahulukan pengerjaannya .
Contoh : 1. 12 + 5- 7 = 17-7 =10
2. 3 x 6 : 2 = 18 : 2 = 9
3. (3 x5 ) + 17 = 15 + 17 = 32
Lengkapilah soal berikut dengan jawaban yang tepat .
1. a. 4 x 6 = ...+... +... +... =...
b. 7 x 5 = ... +... +... +... +... +... +... =...
2. Nyatakan pembagian berikut sebagai pengurangan berulang sampai habis .
a. 27 : 3 = ... b. 36: 9 =...
c. 42 : 7 = ... d. 54 : 9 =...
3. Tentukan hasil perkalian berikut .
a. 6 x 6 = ... c. 5 x 8 = ...
b. 9 x 3 = ... d. 7 x 9 = ...
Untuk lebih Jelasnya lihat vidio berikut ini :
Uji kompetensi
A. Pilihlah salah satu jawaban soal berikut dengan tepat .
1. 3 x 3 = 6 Perkalian yang menunjukkan penjumlahan di atas adalah ....
a. 2 x 2
b. 2 x 3 c. 3 x 3
2. 6 x 5 dapat di tulis sebagai sebagai penjumlahan .....
a. 5 + 5 + 5 + 5 + 5 + 5
b. 6+ 6+ 6 + 6 + 6
c. 6 +5 + 6 + 5 + 6
3. 5 x 7 =...
a. 30 b. 35 c. 40
4. Perkalian yang hasilnya 54 adalah ....
a. 7 x 7 b. 7 x 8 c. 9 x 6
5. Operasi hitung di bawah ini yang hasilnya benar adalah ..
a. 3 x 3 = 12 b. 6 x 7 = 42 c. 8 x 4 = 34
6. Mila membeli 3 dus donat . Setiap dus berisi 6 donat . Banyak donat yang di beli Mila adalah ....
a. 12 b. 18 c. 24
7. 40 -8- 8 - 8 -8 -8 = 0
Bentuk pembagian dari pengurangan berulang di atas adalah .....
a. 40 : 8 = 5 b. 40 : 5 = 5 c. 40 : 6 = 6
8. 72: 9 = ....
a. 6. b. 7 c. 8
9. Pembagian yang hasilnya 6 adalah ....
a. 24 : 6 b.28: 7 c. 42: 7
10 . sebuah kantong plastik diisi 5 telur. Kantong plastik yang diperlakukan untuk membungkus 45 telur adalah ....buah
a. 8 b.9 c. 10
11. Linda memiliki 48 buah rambutan . Rambutan itu di masukkan ke dalam 6 kantong plastik sama banyak . Isi setiap kantong plastik ada....
a. 8 b.9 c. 10
12. Hasil pembagian di bawah ini yang benar adalah ....
a. 27 : 3 = 8 b. 25 : 1 = 25 c. 30 : 5 = 5
13. 5+ 4 x 5 =....
a. 20 b. 22 c. 25
14. 15 : 3 x 6 = ....
a. 30 b. 32 c. 34
15. Arfa memiliki 4 rambutan. Ayah memberinya 2 ikat rambutan . Setiap ikat berisi 9 rambutan . Rambutan yang dimiliki Arfa sekarang...buah
a. 18 b. 20 c. 22
Lengkapilah soal berikut dengan jawaban yang tepat.
1. 8 x 3 = ...+ ...+ ...+ ...+ ...+...+ ...+ ...= ...
2. 5 x 9 = ...+ ...+ ...+ ...+... = ...
3. 15 x 0 = ...
4. 8 x 7 = ... x 8
5. Di sebuah meja terdapat 3 piring . Setiap piring berisi 8 pisang goreng . Banyak pisang goreng
yang ada di meja adalah ............................
6. 16 : 4 sama artinya dengan
16 - ....-.....-....-= 0
7. 42 : 7 = ...................................................
8. Edo membawa 25 kelereng. Kelereng itu di masukkan dalam 5 kantong plastik. Banyak kelereng dalam setiap kantong adalah ..........................................butir
9. 7 - 5 + 9 =..............................
10 . 30 : 6 x 8 =...............................................
Jawablah soal - soal berikut dengan singkat dan tepat.
1. Tulislah bentuk penjumlahan berulang dari 7 x 8
Jawab :......................................................................
2. Tulislah bentuk pengurangan berulang sampai habis dari 64 : 8 .
Jawab :........................................................................
3. Sebuah rak memiliki 6 bagian tempat buku . Setiap bagian dapat diisi 8 buku. Berapa banyak buku yang dapat di masukkan dalam rak tersebut ?
Jawab:...............................................................................
4. Pak jamal mempunyai 24 buku . Semua buku akan dibagikan kepada 4 anak . Setiap anak mendapat bagian yang sama. Berapa jumlah buku yang diterima setiap anak ?
Jawab :....................................................................................
5. Di meja ada 3 ikat rambutan . Setiap ikat terdapat 8 buah rambutan . Irma memakan 6 buah .
Berapa buah rambutan sisanya?
Jawab:.......................................................................................
Pilihlah salah satu jawaban soal berikut dengan tepat.
1. 8 + 8+ 8+ 8 + 8+ 8 = 48
Bentuk perkalian dari penjumlahan berulang di atas adalah ....
a. 8 x 6 = 48 b. 6 x 8 = 48 c. 7 x 8 = 48
2. 11x 1 = ...
a. 11 b. 10 c. 0
3. 9 x 9 = ....
a. 54 b. 64 c. 81
4. Operasi hitung di bawah ini yang hasilnya 28 adalah .....
a. 4 x7 b. 4x 6 c. 3 x 8
5. Operasi hitung di bawah ini yang menggunakan sifat pertukaran adalah ....
a. 5 x 4 = 4 x 5 b.7 x ( 4 + 2 ) = 7 x 4 + 7 x 2 c. 2 + 3 + 5 = 5 + 5
6. Ayah membawa 4 tangkai mangga. Setiap tangkai terdapat 3 mangga. Banyak mangga Ayah adalah ....
a. 12 b.14 c. 16
7. Rara mempunyai 6 album prangko . Setiap album berisi 4 prangko .Banyak prangko Rara seluruhnya adalah .....
a. 24 b. 26 c. 28
8. Di kandang ada 10 sapi . Banyak kaki sapi seluruhnya adalah....
a. 40 b. 42 c.45
9. Bentuk pengurangan berulang sampai habis dari 28 : 7 adalah ....
a. 28 -7 -7 - 7 -7 = 0 b.28 - 4 - 4- 4 -4 -4 - 4- 4 = 0 c.28 - 7 - 4 - 7 - 4 -7 = 0
10. Hasil dari 27 : 3 adalah ....
a. 9. b. 8 c.7
11. 64 : 8 = ....
a.6 b.7 c.8
12. Hasil operasi hitung berikut yang hasilnya 7 adalah ....
a. 48 : 6 b.49 c. 81 : 9
13. 6 x 5 = 30 maka 30 : 5 =....
a. 5 b.6 c.7
14.Asna mempunyai 24 jepit rambut . Jepit - jepit rambut itu ci masukkan dalam 3 kotak . Setiap kotak berisi jepit rambut sama banyak . Banyak jepit rambut dalam setiap kotak adalah ....
a. 6 b.7 c.8
15. Sebuah mobil dapat diisi 8 orang . Jika ada 40 orang, mobil yang di perlukan sebanyak ....buah
a. 5 b.6 c.7
Jawablah soal-soal berikut dengan singkat dan tepat.
1. Berapakah hasil pembagian berikut ?
a.35 : 7 = .........b.48 : 6 = .... c. 54 : 9 = .... d.64 : 8 =....
Jawab:...................................................................
2.Tentukan hasil operasi hitung berikut.
a. 6 x3 : 2 = .... b. 8 x3 : 4 = .... c.4x 5 + 5 = .... d. ( 29 - 8 ) : 3 = ....
3. Apakah hasil dari 6 x 3 sama dengan 3x 6 ?
Sifat apakah yang berlaku pada perkalian tersebut ?
Jawab :..................................................................
4. Ada 9 kotak pensil . Setiap kotak berisi 5 pensil. Berapa banyak pensil seluruhnya?
Jawab ;..............................................................
5. Pak Rustam memiliki 15 kambing . Semua kambing itu di berikan kepada satu orang anaknya. Berapa kambing yang dimiliki anak tersebut ?
Jawab :......................................................
6. Siska membeli 36 apel . Apel -apel tersebut diletakkan dalam 6 piring .Setiap piring berisi apel yang sama banyak . Berapa banyak apel dalam setiap piring?
Jawab :............................................................
7. Di lemari ada 9 kemeja . Dalam setip kemeja terdapat 9 kancing baju . Berapa banyak kancing baju seluruhnya ?
Jawab :..................................................................
8. Ibu mempunyai 40 buah apel . Apel tersebut dibagikan kepada 8 anak . Setiap anak mendapat bagian yang sama . Berapa banyak apel yang di terima setiap anak?
Jawab : ........................................................................
9. Pak johan memiliki 5 pohon pepaya . Setiap pohon berbuah 6 pepaya . Pak Johan membagikan 12 pepaya kepada tetangga dekatnya . Berapa pepaya sisanya ?
Jawab ;........................................................................
10 .Ibu membeli 40 telur, 10 telur di goreng untuk lauk dan sisanya di bagikan kepada 6 tetangga dekatnya . Berapa butir telur yang di terima masing - masing tetangga ?
Jawab:..............................................................................
Rumus Matematika kelas 5 - Dalam pelajaran Matematika banyak sekali bentuk bilangan pecahan, mulai dari pecahan biasa, pecahan campuran, sampai pecahan desimal. Artikel kali ini admin akan menjelaskan materi mengenai bilangan pecahan. Materi ini merupakan materi matematika ditingkat SD terutama kelas 5. Untuk lebih jelasnya, perhatikan baik - baik penjelasan di bawah ini.
A. Pecahan desimal
1. Pecahan Desimal
Pecahan desimal merupakan pecahan yang penyebutnya 10, 100, 1.000, 10.000, dan seterusnya.
Contoh pecahan desimal, 0,5 ; 0,05 : 0,005. 2. Mengubah pecahan biasa menjadi pecahan desimal dan sebaliknya
Untuk pecahan-pecahan yang penyebutnya 10, 100, 1.000, dan seterusnya, pengubahan ke bentuk pecahan desimal dapat dilakukan secara langsung. Dalam pecahan desimal, banyaknya angka di belakang koma (,) sama dengan banyaknya nol (0) pada penyebut pecahan semula. Contoh :
5/10 atau bisa dituliskan dengan pecahan desimal 0,8 (penyebutnya 10) dibaca nol koma delapan
5/100 atau bisa dituliskan dengan pecahan desimal 0,05 (penyebutnya 100) dibaca nol koma nol lima
52/1000 atau bisa dituliskan dengan pecahan desimal 0,052 (penyebutnya 1000) dibaca nol koma nol lima dua 3. Pembulatan desimal
- Jika angka yang mengalami pembulatan kurang dari 5, maka angka tersebut dihilangkan.
Contoh :
8,3 dibulatkan menjadi 8 (angka 3 dihilangkan karena kurang dari 5)
- Jika angka yang mengalami pembulatan lebih dari 5, maka angka di depannya ditambah 1. Contoh :
8,6 dibulatkan menjadi 9 (angka 8 ditambah 1)
B. Pecahan Biasa
=> Perkalian bilangan pecahan biasa dengan pecahan biasa
Untuk mengalikan bilangan pecahan biasa dengan pecahan biasa lainnya yaitu dengan cara mengalikan pembilang dengan pembilang kemudian penyebut dengan penyebut. Contoh : 3 x 7 = 3 x 7 = 21
4 2 4 x 2 8
17 x 18 = 17 x 18 = 306
8 10 8 x 10 80
=> Perkalian bilangan pecahan biasa dengan bilangan bulat
Untuk mengalikan pecahan biasa dengan bilangan bulat, cukup mengalikan pembilang dengan bilangan bulat, kemudian dibagi dengan penyebut. Contoh : 20 x 8 = 20 x 8 = 160 = 16
10 10 10
8 x 9 = 8 x 9 = 72
7 7 7
=> Pembagian bilangan pecahan biasa
Untuk pembagian bilangan pecahan biasa dengan pecahan biasa, cara sederhana yaitu dengan membalik penyebut dan pembilang dari salah satu bilangan pecahan biasa yang ada. Kemudian kedua bilangan pecahan tersebut dikalikan. Contoh : 2 : 6 = 2 x 4 = 8
7 4 7 x 6 42
8 : 4 = 8 x 3 = 24
5 3 5 x 4 20
C. Persen
Suatu bilangan pecahan bisa ditulis ke dalam bentuk persen. Persen artinya pecahan yang memiliki penyebut 100 atau per seratus. Contoh :
5/100 dapat ditulis ke dalam persen menjadi 5%
50/100 dapat ditulis ke dalam persen menjadi 50%
Demikianlah penjelasan materi Matematika kelas 5, semoga kalian bisa memahami materi ini dengan mudah.
Matematika atau hitung-hitungan bisa membuat banyak orang pusing (termasuk saya). Daftar di bawah ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan umum Anda tentang trik matematika dan kecepatan Anda ketika perlu melakukan perhitungan di dalam kepala.
1. Mengalikan dengan 11
Kita semua tahu trik mengalikan sepuluh – letakkan 0 di ujung angka, tapi apakah Anda tahu bahwa ada trik yang mudah untuk mengalikan angka dua digit dengan 11? Ini dia:
Gunakan bilangan asli dan bayangkan spasi di antara dua digit (kali ini kita gunakan 52):5_2
Sekarang tambahkan dua angka tersebut dan letakkan di tengah:
5_(5+2)_2
Inilah jawabannya: 572.
Bila angka di tengah lebih dari 2 digit (contohnya 18), tambahkan angka pertama (1) dengan angka di depannya:
9_(9+9)_9
9_18_9
(9+1)_8_9
10_8_9
1089, dan jawaban ini selalu benar.
2. Menghitung Kuadrat
Bila Anda perlu menghitung kuadrat dari sebuah angka 2 digit yang berakhiran 5, Anda dapat melakukannya secara mudah. Kalikan angka pertama dengan angka itu sendiri dan ditambah 1, dan letakkan ’25’ di akhir. Itulah dia!
252 = ( 2 x (2 + 1) ) & 25
2 x 3 = 6 & 25
625
3. Mengalikan dengan 5
Banyak orang mengingat tabel perkalian 5 dengan mudah (5, 10, 15, 20…), tapi ketika Anda menemukan jumlah yang lebih besar, maka caranya makin rumit – benarkah?.
Ambil sembarang angka, kemudian dibagi 2. Bila hasilnya utuh (bukan pecahan desimal), letakkan 0 di akhir. Bila berupa pecahan desimal, hilangkan angka di belakang koma dan letakkan 5 di akhir. Sudah terbukti:
Yang satu ini sederhana- untuk mengalikan angka berapapun antara 1 dan 9 dengan 9, perlihatkan telapak tangan di depan Anda – tutup satu jari yang merupakan angka yang hendak dikalikan (contohnya: 9 x 3 – tutup jari ketiga Anda) – hitung jumlah jari di depan jari yang ditutup (kalau 9 x 3, maka ada 2 jari di depan), kemudian hitung jumlah di belakangnya (kalau 9 x 3, ada 7 jari di belakang) – maka jawabannya 27.
5. Mengalikan dengan 4
Ini merupakan trik yang paling sederhana yang terlihat asing bagi beberapa orang, tapi tidak bagi yang lain. Trik ini hanya mengalikan dengan dua, kemudian melakukannya lagi:
58 x 4 = ( 58 x 2 ) + ( 58 x 2 ) = ( 116 ) + ( 116 ) = 232
6. Menghitung Tip
Bila Anda perlu meninggalkan tip sebesar 15%, inilah cara mudah melakukannya. Hitung 10% (bagi jumlah tersebut dengan 10) – kemudian tambah dengan jumlah tersebut lagi, tapi dibagi dua, dan Anda akan menemukan jawabannya:
15% of $25 = ( 10% dari 25 ) + ( (10% dari 25 ) / 2)
$2.50 + $1.25 = $3.75
7. Perkalian Rumit
Kalau Anda punya jumlah besar untuk dikalikan dan salah satu angkanya genap, Anda dapat membaginya dengan mudah untuk mendapat jawabannya:
32 x 125, sama dengan:
16 x 250 sama dengan:
8 x 500 sama dengan:
4 x 1000 = 4.000
8. Membagi dengan 5
Membagi jumlah besar dengan lima sebenarnya sangat mudah, yang perlu Anda lakukan adalah mengalikannya dengan 2 dan pindahkan pecahan desimalnya:
195 / 5 ?
Tahap 1: 195 * 2 = 390
Tahap 2: Pindahkan desimalnya: 39.0 atau hanya 39
2978 / 5 ?
Tahap 1: 2978 * 2 = 5956
Tahap 2: 595.6
9. Mengurangi dari 1.000
Untuk mengurangi jumlah besar dari 1.000, Anda dapat memakai aturan dasar ini: kurangi semuanya kecuali angka terakhir dari 9, kemudian kurangi angka terakhir dari 10:
1000 – 648 ?
Tahap 1: kurangi 6 dari 9 = 3
Tahap 2: kurangi 4 dari 9 = 5
Tahap 3: kurangi 8 dari 10 = 2
Jawaban: 352
10. Aturan Perkalian Acak
Mengalikan dengan 5: Kalikan dengan 10 dan bagi dengan 2.
Mengalikan dengan 6: Kalikan dengan 3 dan kemudian kalikan dengan 2.
Mengalikan dengan 9: Kalikan dengan 10 dan kurangi dengan jumlah aslinya.
Mengalikan dengan 12: Kalikan dengan 10 dan tambahkan dengan 2 kali lipat jumlah aslinya.
Mengalikan dengan 13: Kalikan dengan 3 dan tambahkan dengan 10 kali lipat jumlah aslinya.
Mengalikan dengan 14: Kalikan dengan 7 dan kemudian kalikan dengan 2
Mengalikan dengan 15: Kalikan dengan 10 dan tambahkan dengan 5 kali lipat jumlah aslinya.
Mengalikan dengan 16: Kalikan dengan 8 dan kemudian kalikan dengan 2.
Mengalikan dengan 17: Kalikan dengan 7 dan tambahkan dengan 10 kali lipat jumlah aslinya.
Mengalikan dengan 18: Kalikan dengan 20 dan bagi dengan 2 kali lipat jumlah aslinya (beda dengan tahap pertama).
Mengalikan dengan 19: Kalikan dengan 20 dan kurangi dengan jumlah aslinya.
Mengalikan dengan 24: Kalikan dengan 8 dan kalikan dengan 3.
Mengalikan dengan 27: Kalikan dengan 30 dan kurangi 3 kali lipat jumlah aslinya (beda dengan tahap pertama).
Mengalikan dengan 45: Kalikan dengan 50 dan kurangi 5 kali lipat jumlah aslinya (beda dengan tahap pertama).
Mengalikan dengan 90: Kalikan dengan 9 (seperti di atas) dan letakkan nol di sebelah kanan.
Mengalikan dengan 98: Kalikan dengan 100 dan kurangi dengan jumlah aslinya.
Mengalikan dengan 99: Kalikan dengan 100 dan kurangi dengan jumlah aslinya.
Bonus: Persentase
Cari 7 % dari 300. Terdengar sulit?
Persen: Pertama, Anda harus paham kata “Persen”. Bagian pertama adalah PER = UNTUK SETIAP. Bagian kedua adalah SEN = 100. Seperti Century (abad) = 100 tahun. 100 SEN adalah 1 dolar… dll. Jadi PERSEN = UNTUK SETIAP 100.
Jadi, pertanyaannya ialah 7 PERSEN dari 100, jawabannya 7. (7 untuk setiap seratus (persen) dari seratus (100)).
8 % dari 100 = 8. 35.73% dari 100 = 35.73
Tapi bagaimana bisa??
Kembali ke pertanyaan 7% dari 300. 7% dari seratus pertama adalah 7. 7% dari seratus kedua juga 7, dan tentunya 7% dari seratus ketiga juga 7. Jadi 7+7+7 = 21.
Bila 8 % dari 100 adalah 8, maka 8% dari 50 adalah setengah dari 8, yaitu 4.
Bagi setiap jumlah yang masuk dalam pertanyaan 100 yang jumlahnya kurang dari 100, kemudian pindahkan titik desimalnya.
Tampaknya banyak persoalan untuk kelas 5 SD. Berikut adalah beberapa saran Paman APIQ untum membantu anak-anak belajar rumus matematika kelas 5 SD.
1. Gunakan nalar untuk menghitung FPB KPK. Meski terdapat banyak metode menghitung FPB KPK seperti pohon faktor atau metode sisir atau metode tegak lurus dari APIQ, pemahaman nalar adalah yang terpenting.
Contoh tentukan KPK dari: 12, 30, 40
Langsung saja jawabannya dengan nalar adalah 120. Karena 120 dapat dibagi oleh 12, 30, atau pun 40. (Selesai).
2. Hitung cepat pecahan campuran.
Pisahkan bilangan bulat dengan bilangan pecahannya. (Jangan disatukan dulu).
17 + 12 = 29 1/2 + 1/3 = 5/6
Jadi, 29
3. Perbandingan aljabar sederhana.
Contoh: Perbandingan banyaknya pohon jambu dan pohon mangga adalah 3 : 5. Jika pohon jambu adalah 51 pohon maka banyaknya pohon mangga adalah….