Showing posts with label Matematika SD. Show all posts
Showing posts with label Matematika SD. Show all posts
Rangkuman Materi Tangga Konversi Pengukuran Satuan Berat Dalam Matematika Lengkap

Rangkuman Materi Tangga Konversi Pengukuran Satuan Berat Dalam Matematika Lengkap

Tangga Satuan Berat - Dalam kehidupan sehari - hari, kita sering menemukan satuan berat. Misalnya disaat kita menimbang berat badan atau suatu barang, ukuran tersebut tentu dinyatakan dalam bentuk satuan ukuran berat yang biasa menggunakan kilogram (kg). Masih banyak contoh lain dari penggunaan ukuran satuan berat yang sering kita jumpai dan tentunya tidak mungkin untuk dijelaskan semuanya dalam artikel ini. Kita hanya akan membahas daftar urutan tangga satuan berat yang biasa digunakan dalam pelajaran dan perhitungan matematika.

Tangga Konversi Pengukuran Satuan Berat Dalam Matematika



Tangga Konversi Pengukuran Satuan Berat Dalam Matematika


Tangga Konversi Pengukuran Satuan Berat Dalam Matematika

Untuk lebih jelasnya mengenai pengukuran satuan waktu, di bawah ini diberikan beberapa contoh soal yang bisa kalian pelajari dengan baik :

Contoh Soal 1 :
Ibu Mira membeli 2 kuintal gula, 8 kuintal tepung terigu, dan 1 ton beras. Berapakah jumlah keseluruhan berat barang yang dibeli Ibu Mira dalam ukuran kilogram ?

Penyelesaian :
Terlebih dahulu kita ubah semua satuan ke dalam bentuk kilogram, sehingga :
2 kuintal = 2 x   100 kg = 200 kg
1 ton      = 1 x 1000 kg = 1000 kg

Setelah itu kita tambahkan semuanya :
200 kg + 1000 kg = 1200 kg

Jadi, Jumlah keseluruhan berat barang yang dibeli oleh Ibu Mira adalah 1200 kg


Contoh Soal 2 :
Sebuah mobil pengangkut beras membawa beras sebanyak 3 karung. Karung yang pertama memiliki bobot 2,5 kuintal, karung yang kedua memiliki bobot 0,2 ton, dan karung yang ketiga memiliki bobot 3.180 ons. Maka, hitunglah berat keseluruhan beras yang dibawa mobil tersebut !

Penyelesaian :
Terlebih dahulu kita ubah semua satuan ke dalam bentuk kilogram, sehingga :
2,5 kuintal = 25 x 100 kg = 2500 kg
0,2 ton      = 0,2 x 1000 kg = 200 kg
3.180 ons  = 3180 : 10    = 318 kg

Kemudian kita tambahkan semuanya :
2500 + 200 + 318 = 3018 kg

Jadi, Berat keseluruhan beras yang dibawa mobil tersebut adalah 3.018 kg


Demikianlah pembahasan materi mengenai Tangga Konversi Pengukuran Satuan Berat Dalam Matematika. Semoga kalian bisa memahami penjelasan dan contoh soal di atas dengan mdah sehingga artikel ini bis membantu kalian dalam mengerjakan soal - soal tentang satuan berat dalam matematika. Selamat belajar!
Rangkuman Materi Gambar Jaring - Jaring Bangun Ruang Lengkap Lengkap

Rangkuman Materi Gambar Jaring - Jaring Bangun Ruang Lengkap Lengkap

Jaring - Jaring Bangun Ruang - Jaring - jaring merupakan pembelahan sebuah bangun yang berkaitan sehingga jika digabungkan akan menjadi sebuah bangun ruang tertentu. Setiap bangun ruang memiliki bentuk jaring - jaring yang berbeda tergantung pada bentuk sisi - sisi pada bangun ruang tersebut. Bangun ruang yang akan dibahas dalam materi kali ini yaitu kubus, balok, tabung. kerucut, prisma, dan limas.


Gambar Jaring - Jaring Bangun Ruang Lengkap

Kubus
Kubus adalah sebuah bangun ruang yang terbentuk oleh enam buah sisi yang saling berbatasan dimana tiap sisi tersebut berbentuk persegi dengan ukuran yang sama besar. Sehingga apabila kita membelah sebuah kubus kemudian meletakkannya pada posisi mendatar akan diperoleh jaring - jaring kubus yang merupakan susunan dari enam buah persegi seperti terlihat pada gambar di bawah ini :


Balok
Sama halnya dengan kubus, balok juga terdiri dari enam buah sisi akan tetapi ukuran sisi pada balok berbeda. Terdapat 3 pasang sisi yang mempunyai ukuran yang sama. Sehingga jaring - jaring balok terdiri dari 6 buah persegi atau persegi panjang.

Gambar Jaring - Jaring Bangun Ruang Lengkap


Prisma Segitiga
Prisma segitiga merupakan bangun ruang tiga dimensi yang dibatasi oleh alas dan tutup berbentuk segitiga dan sisi - sisi tegak berbentuk segi empat. Sehingga jaring - jaring prisma segitiga terdiri dari dua buah segitiga dan tiga buah persegi atau persegi panjang.

Gambar Jaring - Jaring Bangun Ruang Lengkap



Prisma Segilima
Prisma segilima merupakan bangun ruang tiga dimensi yang dibatasi oleh alas dan tutup berbentuk segilima dan sisi - sisi tegak berbentuk segi empat. Sehingga jaring - jaring prisma segitiga terdiri dari dua buah segilima dan lima buah persegi atau persegi panjang.

Gambar Jaring - Jaring Bangun Ruang Lengkap



Prisma Segienam
Prisma segienam merupakan bangun ruang tiga dimensi yang dibatasi oleh alas dan tutup berbentuk segienam dan sisi - sisi tegak berbentuk segiempat. Sehingga jaring - jaring prisma segienam terdiri dari dua buah segienam dan enam buah persegi atau persegi panjang.

Gambar Jaring - Jaring Bangun Ruang Lengkap



Tabung
Tabung atau silinder merupakan bangun ruang tiga dimensi yang dibentuk oleh dua buah lingkaran yang sejajar dan sebuah persegi panjang yang mengelilingi kedua lingkaran tersebut. Sehingga jaring - jaring tabung terdiri dari dua buah lingkaran dan sebuah persegi panjang.

Gambar Jaring - Jaring Bangun Ruang Lengkap


Kerucut
Jaring - jaring kerucut terdiri dari sebuah segitiga yang memiliki alas berbentuk lengkungan kemudian pada bagian bawahnya terdapat sebuah lingkaran yang menjadi alas kerucut.

Gambar Jaring - Jaring Bangun Ruang Lengkap

Limas Segitiga
Limas segitiga merupakan bangun ruang tiga dimensi yang dibatasi oleh alas berbentuk segitiga dan tiga sisi tegak berbentuk segitiga.
Gambar Jaring - Jaring Bangun Ruang Lengkap


Limas Segi empat
Limas segi empat merupakan bangun ruang tiga dimensi yang dibatasi oleh alas berbentuk segi empat atau persegi dan empat sisi tegak berbentuk segitiga.

Gambar Jaring - Jaring Bangun Ruang Lengkap


Limas Segilima
Limas segilima merupakan bangun ruang tiga dimensi yang dibatasi oleh alas berbentuk segilima dimana tiap - tiap sisinya berbatasan dengan lima buah segitiga.

Gambar Jaring - Jaring Bangun Ruang Lengkap


Limas Segienam
Limas segienam merupakan bangun ruang tiga dimensi yang dibatasi oleh alas berbentuk segienam dimana tiap - tiap sisinya berbatasan dengan enam buah segitiga.
Gambar Jaring - Jaring Bangun Ruang Lengkap


Demikianlah pembahasan materi mengenai Gambar Jaring - Jaring Bangun Ruang Lengkap. Semoga kalian bisa memahami penjelasan materi ini dengan baik. Untuk menambah wawasan kalian mengenai bangun ruang pelajari juga materi tentang Sifat - Sifat Bangun Ruang. Selamat belajar!
Rangkuman Materi Pengertian Sifat Komutatif Matematika Dilengkapi Pembahasan Contoh Soal Lengkap

Rangkuman Materi Pengertian Sifat Komutatif Matematika Dilengkapi Pembahasan Contoh Soal Lengkap

Pengertian Sifat Komutatif Matematika - Selain Sifat Distributif yang telah dijelaskan pada artikel sebelumnya, di dalam matematika juga ada yang dinamakan dengan sifat komutatif. Sifat komutatif diartikan sebagai sia pertukaran di dalam sebuah operasi hitung matematika. Perhatikan baik - baik perhitungan gambar berikut ini :

Pengertian Sifat Komutatif Matematika Dilengkapi Pembahasan Contoh Soal

Berdasarkan gambar di atas kita bisa menyimpulkan bawa sifat komutatif di dalam matematika memenuhi rumus a + b = b + a dimana a dan b merupakan bilangan bulat. Sifat ini tidak hanya berlaku pada operasi penjumlahan namun juga berlaku pada operasi perkalian (a x b = b x a). Jadi, pada sifat komutatif matematika diperbolehkan melakukan pertukaran angka di dalam penjumlahan dan perkalian dengan hasil yang tetap sama.


Pembahasan Contoh Soal Sifat Komutatif Matematika


A. Sifat Komutatif Pada Operai Hitun Penjumlahan
Contoh :
Hitunglah hasil dari 10.483 + 32.514 = ....

Penyelesaian :
Hasil dari 10.483 + 32.514 = 42.997

Jika kedua bilangan tersebut kita tukar tempatnya, maka hasilnya akan tetap sama :
32.514 + 10.483 = 42.997

Artinya, hukum komutatif berlaku untuk operasi hitung penjumlahan.


B. Sifat Komutatif Pada Operasi Hitung Pengurangan
Contoh :
52.841 - 30.512 = ....

Penyelesaian :
52.841 - 30.512 = 22.329

Seandainya posisi kedua bilangan tersebut kita tukar maka hasilnya akan berbeda :
30.512 - 52.841 = -22.329

Terlihat bahwa hasilnya menjadi negatif. Artinya, sifat komutatif tidak berlaku untuk operasi hitung pengurangan (a - b  b - a)


C. Sifat Komutatif Pada Operasi Hitung Perkalian
Contoh :
12 x 24 = ....

Penyelesaian :
12 x 24 = 288

Untuk membuktikan apakah sifat komutatif berlaku pada operasi hitung perkalian maka kita tukar posisi kedua bilangan tersebut :
24 x 12 = 288

Ternyata hasilnya tetap sama. Artinya, sifat komutatif berlaku pada operasi hitung perkalian.


D. Sifat Komutatif Pada Operasi Hitung Pembagian
Contoh :
40 : 10 = 4

Jika kedua bilangan tersebut kita tukar apakah hasilnya akan tetap sama ?
10 : 40 = 0,25

Ternyata setelah posisinya kita tukar hasil yang didapatkan berbeda. Maka disimplkan bahwa sifat komutatif tidak bisa berlaku di dalam operasi hitung pembagian (a : b  b : a)

Cukup sampai disini dulu pembahasan materi mengenai Pengertian Sifat Komutatif Matematika Dilengkapi Pembahasan Contoh Soal. Semoga kalian bisa memahami penjelasan materi dan contoh soal yang telah disampaikan di atas dengan baik sehingga kalian tidak akan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal - soal yang berkaitan dengan materi ini. Selamat belajar!
Rangkuman Materi Pengertian Sifat Distribtif Matematika Dilengkapi Pembahasan Contoh Soal Lengkap

Rangkuman Materi Pengertian Sifat Distribtif Matematika Dilengkapi Pembahasan Contoh Soal Lengkap

Sifat Distribtif Matematika - Sifat distributif matematika merupakan sebuah sifat yang berhubungan dengan operasi hitung yang berlaku pada bilangan bulat. Bilangan bulat adalah kelompok bilangan yang terdiri dari gabungan antara bilangan cacah dan bilangan negatif (...., -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3,....).

Pengertian Sifat Distribtif Matematika Dilengkapi Pembahasan Contoh Soal


Pengertian Sifat Distribtif Matematika

Di bawah ini merupakan pengertian sifat distributif menurut wikipedia :
"Distributif adalah suatu penggabungan dengan cara mengkombinasikan bilangan dari hasil operasi terhadap elemen - elemen kombinasi tersebut."

Secara sederhana, sifat distributif juga disebut sebagai penyebaran. Bentuk sifat distributif di dalam operasi hitung matematika dijabarkan seperti berikut ini :

a x (b + c) = (a x b) + (b x c)
                atau
s x (b - c) = (a x b) - (a x c)


Beberapa cara berlaku dalam penghitungan sifat distributif, Berikut penjelasannya :

Menyatukan angka pengali
Sebagai contoh :
(4 x 6) + (4 x 3) = ....

Berdasarkan perhitungan di atas, angka pengali yaitu sama - sama dikalikan 4 sehingga, dengan sifat distributif dapat dijabarkan menjadi :

(4 x 6) + (4 x 3) = 4 x (6 + 3)


Menjumlahkan angka yang dikalikan
Contoh :
2 x (3 + 4) = 2 x 7 = 14


Memisahkan angka pengali
Contoh :
10 x (8 + 4) = (10 x 8) + (10 x 4)
                    = 80 + 40
                    = 120

Agar kalian bisa lebih memahami uaraian di atas, berikut ini saya lampirkan beberapa contoh soal dan penyelesaiannya mengenai materi ini :

Contoh Soal Mengenai Sifat Distributif Matematika

Contoh Soal 1 :
a. 5 x (6 + 3)
b. 2 x (4 - 6)
c. 9 x (4 + 2)

Penyelesaian :
a. 5 x (6 + 3) = (5 x 6) + (5 x 3) = 30 + 15 = 45
b. 2 x (4 - 6) = (2 x 4) - (2 x 6) = 8 - 12 = -4
c. 9 x (4 + 2) = (9 x 4) + (9 x 2) = 36 + 18 = 54


Contoh Soal 2 :
a. 4 x (-6 + (-2))
b. 8 x (2 + (-9))
c. -4 x (12 + (-3))

Penyelesaian :
a. 4 x (-6 + (-2)) = (4 x -6) + (4 x -2) = -24 + -8 = -32
b. 8 x (2 + (-9)) = (8 x 2) + (8 x -9) = 16 + -72 = -56
c. -4 x (12 + (-3)) = (-4 x 12) + (-4 x -3) = -48 + 12 = -36

Demikianlah pembahasan materi mengenai Pengertian Sifat Distribtif Matematika Dilengkapi Pembahasan Contoh Soal. Semoga kalian bisa memahami penjelasan dan pembahasan contoh soal di atas dengan mudah sehingga artikel ini bisa membantu kalian dalam mengerjakan soal - soal yang berkaitan dengan materi ini. Selamat belajar!
Rangkuman Materi Kumpulan Rumus Matematika SD Bangun Ruang Lengkap

Rangkuman Materi Kumpulan Rumus Matematika SD Bangun Ruang Lengkap

Belajar Matematika - Dalam artikel kali ini akan dijelaskan mengenai rumus - rumus bangun ruang sebagai acuan kalian untuk dipelajari dengan seksama baik di rumah atau pun di sekolah. Rumus - rumus tersebut merupakan suatu langkah dalam menyelesaikan soal - soal bangun ruang. Apalagi tentang bangun ruang, materi ini merupakan salah satu materi yang sering muncul dalam pelajaran matematika. Untuk lebih jelasnya perhatikan baik - baik penjelasan berikut ini.


Kumpulan Rumus Matematika SD Tentang Bangun Ruang


Rumus bangun ruang kubus :
Kumpulan Rumus Matematika SD Bangun Ruang

Untuk menghitung volume kubus digunakan rumus :
Sisi x sisi x sisi (s3)


Rumus Bangun Ruang Balok
Kumpulan Rumus Matematika SD Bangun Ruang

Untuk menghitung volume balok bisa menggunakan rumus :
Panjang x lebar x tinggi (p x l x t)


Rumus Bangun Ruang Bola
Kumpulan Rumus Matematika SD Bangun Ruang

Untuk bangun ruang bola, perhitungannya cukup rumit karena harus menggunakan phi (π). Berikut ini adalah rumus yang digunakan dalam perhitungan bangun ruang bola :
Volume :
4/3 x π x r x t x t x t

Untuk mencari luas bola digunakan rumus :
4 x π x r x r


Rumus Limas Segi empat
Kumpulan Rumus Matematika SD Bangun Ruang

Untuk mencari volume sebuah limas segi empat digunakan rumus :
p x l x t x 1/3

Sedangkan untuk mencari luasnya digunakan rumus :
((p + l) t) + (p x l)


Rumus Bangun Ruang Tabung
Kumpulan Rumus Matematika SD Bangun Ruang

Untuk mencari volume tabung digunakan rumus :
V = π x r2 x t

Untuk mencari luas tabung, digunakan rumus :
(π x r x 2) (t x r)


Rumus Kerucut
Kumpulan Rumus Matematika SD Bangun Ruang

Untuk mencari volume kerucut menggunakan rumus :
V = (π x r2 x t x 1/3)
Luas = (π x r) (s x r)


Rumus Prisma Segitiga siku - siku
Kumpulan Rumus Matematika SD Bangun Ruang

Untuk mencari volume segitiga siku - siku menggunakan rumus :
As x Ts x Tp x 1/2
ket :
As = Ala segitiga
Ts = Tinggi seitiga
Tp = Tinggi prisma


Demikianlah pembahasan materi mengenai Kumpulan Rumus Matematika SD Bangun Ruang. Semoga kalian bisa memahami penjelasan materi di atas dengan mudah sehingga artikel ini bisa membantu kalian dalam mempelajari pelajaran yang berkaitan dengan materi ini. Selamat belajar!
Rangkuman Materi Pembahasan Contoh Soal Tentang Satuan Waktu Dalam Matematika Lengkap

Rangkuman Materi Pembahasan Contoh Soal Tentang Satuan Waktu Dalam Matematika Lengkap

Satuan Waktu Dalam Matematika - Sebelum mempelajari contoh soal tentang satuan waktu dalam matematika, sebaiknya kalian membaca terlebih dahulu artikel sebelumnya yaitu mengenai Konversi Satuan Pengukuran Waktu agar kalian bisa lebih mudah mengerti dengan pembahasan materi kali ini. Di dalam materi ini khusus membahas soal - soal tentang seputar satuan waktu. Untuk lebih jelasnya, perhatikan baik - baik pembahasan contoh soal di bawah ini :


Contoh Soal 1 :
Suatu hari Revi menanam pohon pisang, pohon tersebut akan siap dipanen setelah umur 5 bulan 1 minggu 3 hari. Berapa hari tanaman tersebut akan siap di panen?

Penyelesaian :
Karena yang ditanya adalah hari, jadi kita harus mengubah satuan waktu tersebut menjadi satuan waktu dalam bentuk hari, sehingga :
Diketahui : 5 bulan = 5 x 30 hari
                                  = 150 hari
                 1 minggu = 7 hari
Jadi, tanaman pohon pisang akan siap dipanen setelah berumur 150 hari + 7 hari + 3 hari = 160 hari.


Contoh Soal 2 :
Seorang ibu ingin menjenguk anaknya yang masuk rumah sakit. Ia berangkat dari rumahnya pada pukul 08.00 dengan mengendarai sepeda motor. Lama waktu yang ditempuh untuk sampai di rumah sakit adalah 2 jam 10 menit. Pukul berapakah ibu tersebut tiba di rumah sakit?

Penyelesaian :
Diketahui : berangkat pukul = 08.00
                   Lama perjalanan = 2 jam 10 menit
Ditanya : waktu tiba di rumah sakit ?
Jawab :
Waktu berangkat  =  08.00
Lama perjalanan  =  02.10 +
                                   10.10

Jadi, ibu tiba di rumah sakit pada pukul 10.10.


Contoh Soal 3 :
Pak Ahmad adalah seoarang pedagang tempe di pasar. Ia berangkat dari rumah pada pukul 07.00 kemudian pulang pukul 16.00 setiap hari. Hari sabtu dan minggu Pak Ahmad libur. Berapa jam Pak Ahmad berjualan di pasar dalam seminggu ?

Penyeleaian :
Diketahui : Pak Ahmad berjualan  dari pukul 07.00 hingga pukul 16.00
                   Hari sabtu dan minggu libur
Ditanya : Lama Pak Ahmad berjualan dalam seminggu ?
Jawab :
Lama bekerja dalam sehari = 16.00
                                                   07.00 -
                                                   09.00 (9 jam)
Lama bekerja dalam seminggu = 09.00 x 5 hari = 45.00 atau 9 jam x 5 hari = 45 jam
Jadi, dalam seminggu Pak Ahmad berjualan selama 45 jam.


Contoh Soal 4 :
Pada Tahun 2015 usia paman 4 windu. Tahun berapakah paman dilahirkan ?

Penyelesaian :
Diketahui : usia paman pada tahun 2015 = 4 windu = 4 x 8 tahun = 32 tahun
                   tahun lahir paman = 2015 - 32 tahun = 1983
Jadi, paman dilahirkan pada tahun 1983.


Contoh Soal 5 :
Dalam sebuah perlombaan lari marathon Bobi sampai di garis finish membutuhkan waktu 32 menit 18 detik, sementara agung membutuhkan waktu selama 30 menit 14 detik. Berapakah selisih waktu mereka dalam mencapai garis finish ?

Penyelesaian :
Diketahui : Waktu yang dibutuhkan bobi    = 32 menit 18 detik
                   Waktu yang dibutuhkan agung  = 30 menit 14 detik -
                                                                              2 menit    4 detik
Jadi, selisih waktu dalam mencapai garis finish adalah 2 menit 4 detik.

Demikianlah pembahasan materi mengenai Pembahasan Contoh Soal Tentang Satuan Waktu Dalam Matematika. Semoga kalian bisa memahami penjelasan contoh soal di atas dengan mudah sehingga artikel ini bisa membantu kalian dalam menyelesaikan soal - soal tentang satuan waktu. Semoga bermanfaat dan selamat belajar.
Rangkuman Materi Pembahasan Contoh Soal Volume Limas Segi Empat Lengkap

Rangkuman Materi Pembahasan Contoh Soal Volume Limas Segi Empat Lengkap

Belajar Matematika - Dalam artikel sebelumnya telah disampaikan pembahasan materi mengenai Rumus Mencari Volume Limas Segitiga. Pada artikel kali ini masih membahas tentang Limas yaitu mengenai Pembahasan Contoh Soal Volume Limas Segi Empat. Yang menjadi perbedaan antara limas segitiga dan limas segi empat adalah bentuk alasnya. Secara umum, volume limas bisa dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Contoh Soal dan Pembahasan Volume Limas Segi Empat

Sementara rumus untuk limas segi empat adalah sebagai berikut :

Luas (L) = Luas alas + 4 x Luas sisi

Yang mana kita saling mengetahui bahwa :

Luas alas limas = sisi x sisi

Luas sisi tegak segitiga = (1/2 x alas x tinggi) x 4

Volume limas segi empat = 1/3 x panjang x lebar x tinggi

atau

Volume (V) = 1/3 x luas alas x tinggi

Untuk memahami penggunaan rumus di atas, perhatikan baik - baik penggunaan rumus tersebut ke dalam pembahasan soal berikut ini :


Contoh Soal 1 :
Sebuah limas dengan alas berbentuk persegi dengan sisi 12 cm. Maka, hitunglah volume limas tersebut jika diketahui tingginya 30 cm!

Penyelesaian :
Diketahui : sisi alas (s) = 12 cm
                   tinggi limas (t) = 30 cm
Ditanya : Volume limas ?
Jawab :
V = 1/3 x luas alas x tinggi
    = 1/3 x 12 x 12 x 30
    = 1440 cm3
Jadi, volume limas tersebut adalah 1440 cm3.


Contoh Soal 2 :
Sebuah bangun ruang berbentuk limas memiliki tinggi 24 cm dengan alas berbentuk persegi panjang yang memiliki panjang 14 cm dan lebar 12 cm. Tentukanlah volume limas tersebut!

Penyelesaian :
Diketahui : panjang alas (p) = 14 cm
                          lebar alas (l) = 12 cm
                       tinggi limas (t) = 24 cm
Ditanya : Volume limas?
Jawab :
Jadi, volume limas tersebut adalah 1344 cm3.


Contoh Soal 3 :
Perhatikan baik - baik gambar limas segi empat berikut ini :

Contoh Soal dan Pembahasan Volume Limas Segi Empat

Berdasarkan gambar di atas, tentukan :
a. Luas alas limas
b. Volume limas

Penyelesaian :
a. Luas alas = PQ x RQ
                     = 15 cm x 9 cm
                     = 135 cm2
Jadi, luas alas limas T.PQRS adalah 135 cm2.

b. Volume limas = 1/3 x luas alas x tinggi
                             = 1/3 x 135 cm x 12 cm
                             = 540 cm3
Jadi, volume limas T.PQRS adalah 540 cm3.


Contoh Soal 4 :
Sebuah limas segi empat memiliki volume 256 cm. Jika luas alas limas adalah 48 cm. Maka, tentukanlah tinggi limas tersebut!

Penyelesaian :
Diketahui : Volume limas (v) = 256 cm3
                         Luas alas (L0) = 48 cm2
Ditanya : tinggi limas (t) ?
Jawab :


Jadi, tinggi limas tersebut adalah 16 cm.


Contoh Soal 5 :
Diketahui sebuah limas segi empat memiliki volume 2400 cm3. Tentukanlah luas alas limas tersebut jika tingginya 30 cm!

Penyelesaian :
Diketahui : Volume limas (V) = 2400 cm3
                        tinggi limas (t) = 30 cm
Ditanya : Luas alas (L)
Jawab :

Jadi, luas alas limas tersebut adalah 240 m3.


Demikianlah pembahasan materi mengenai Pembahasan Contoh Soal Volume Limas Segi Empat. Semoga kalian bisa memahami penjelasan contoh soal di atas dengan mudah sehingga kalian tidak akan mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal - soal yang berkaitan dengan materi ini. Semoga bermanfaat dan selamat belajar!
Rangkuman Materi Cara Mudah Menghitung Perbandingan Berbalik Nilai Dilengkapi Pembahasan Contoh Soal Lengkap

Rangkuman Materi Cara Mudah Menghitung Perbandingan Berbalik Nilai Dilengkapi Pembahasan Contoh Soal Lengkap

Cara Mudah Menghitung Perbandingan Berbalik Nilai - Artikel kali ini akan membahas materi mengenai bagaimana menghitung suatu perbandingan yang berbalik nilai. Sebelum masuk ke pembahasan materi tentunya kalian harus mengerti terlebih dahulu apa itu maksud dari perbandingan berbalik nilai? Perbandingan berbalik nilai artinya perbandingan dari dua buah nilai dari suatu besaran yang sejenis. Dalam perbandingan berbalik nilai apabila nilai suatu komponen naik, maka nilai komponen yang lain akan menurun. Sebagai contoh, ketika kalian berlari dari rumah menuju ke lapangan sepak bola tentu waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke lapangan akan lebih cepat dibandingkan kalian melakukan jalan kaki biasa menuju ke lapangan tersebut. Semakin cepat kalian berlari, maka waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke lapangan akan semakin sedikit. Perhatikan baik - baik contoh tabel berikut ini :

Cara Mudah Menghitung Perbandingan Berbalik Nilai

Perhatikan tabel di atas, tabel tersebut menunjukkan bahwa waktu tempuh yang bisa diraih untuk sampai ke lapangan sepakbola dari rumah yang berjarak 120 km apabila kalian berlari dengan kecepatan rata - rata 60 km/jam maka kalian hanya akan membutuhkan waktu selama 2 jam. Akan tetapi jika kalian berlari dengan kecepatan 30 km/jam maka kalian akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk sampai ke lapangan sepakbola, yaitu 4 jam. Artinya, apabila kecepatan rata - rata naik maka waktu tempuh akan menurun. Hal seperti inilah yang disebut dengan perbandingan berbalik nilai, ketika suatu komponen dinaikkan maka komponen yang lainnya akan menurun nilainya.


Rumus Perbandingan Berbalik Nilai

Secara umum, rumus perbandingan berbalik nilai adalah sebagai berikut :

Cara Mudah Menghitung Perbandingan Berbalik Nilai
Untuk lebih memahami rumus tersebut, perhatikan baik - baik pembahasan contoh soal di bawah ini :


Contoh Soal :

Soal 1 :
5 pekerja bangunan mampu menyelesaikan pemasangan genteng rumah dalam waktu 40 menit. Maka berapakah waktu yang diperlukan apabila ada 8 pekerja bangunan yang bekerja dalam pemasangan genteng rumah tersebut?

Penyelesaian :
Diketahui : Jumlah pekerja (a1) = 5 orang
                    Waktu penyelesaian (b1) = 40 menit
                    Jumlah pekerja (a2) = 8 orang
Ditanya : waktu penyelesaian (b2) = ....?
Jawab :
Cara Mudah Menghitung Perbandingan Berbalik Nilai

Jadi, waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pemasangan genteng rumah trsebut jika yang bekerja 8 orang adalah 25 menit.


Soal 2 :
30 orang pekerja mampu menyelesaikan pembangunan masjid selama 60 hari. Berapa banyak pekerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pembangunan masjid tersebut dalam waktu 15 hari ?

Penyelesaian :
Diketahui : Jumlah pekerja (a1) = 30 orang
                    Waktu penyelesaian (b1) = 60 hari
                    Waktu penyelesaian (b2) = 15 hari
Ditanya : Jumlah pekerja yang dibutuhkan (a2) = ....?
Jawab :
Cara Mudah Menghitung Perbandingan Berbalik Nilai
Jadi, Untuk menyelesaikan pembangunan masjid dalam waktu 15 hari dibutuhkan pekerja sebanyak 120 orang.

Demikianlah pembahasan materi mengenai Cara Mudah Menghitung Perbandingan Berbalik Nilai Dilengkapi Pembahasan Contoh Soal. Perlu diingat dari pembahasan materi ini, apabila ada satu komponen yang bertambah, maka komponen yang lain akan berkurang. Sebaliknya, apabila ada komponen yang berkurang maka komponen yang lain akan bertambah. Semoga kalian bisa memahami logika ini dengan baik sehingga tidak akan kesulitan dalam mengerjakan soal - soal yang berkaitan dengan perbandingan berbalik nilai.