Cara Menjadi Guru Yang Baik Dan Berkualitas

Selamat datang bagi teman - teman di Materi Matematika, Pada kesempatan kali ini kami akan berbagi dengan teman teman di manapun kalian berada, tentang materi pelajaran matematika yang kami beri judul Cara Menjadi Guru Yang Baik Dan Berkualitas, Semoga pembahasan yang kami tulis ini dapat menjadi acuan kalian semua dalam belajar Matematika .

Hubungan antar garis limit fungsi bunga pertumbuhan dan peluruhan bilangan bulat berpangkat barisan deret bangun datar ruang sisi lengkung bola cos kombinasi contoh soal yang cocok untuk pendekatan scientific open ended tes cerdas cermat statistika counting sin tan cacah model pembelajaran jigsaw pbl cerita tentang cosinus sbmptn dimensi tiga. Namun yang akan kita bahas pada kesempatan kali ini adalah Cara Menjadi Guru Yang Baik Dan Berkualitas

lihat juga


Cara Menjadi Guru Yang Baik Dan Berkualitas

Konsep belajar dan mengajar yang ideal harus diimbangi dengan perubahan-perubahan word view guru yang sesuai dengan kecenderungan perubahan-perubahan tersebut,karena implementasi belajar untuk mengubah perilaku dari tidak tahu menajdi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dan dari tidak biasa menjadi biasa, memberi ruang pada guru untuk dominan, memaksa dan tidak memberi dorongan tetapi malh cemoohan, sebagai implementasi teori reward dan pusnisment. Kebijakan pola pengajaran seperti inilah yang tidak menimbulkan sikap tidak peduli pada siswa. 

Secara umum guru itu harus memenuhi dua kategori yaitu memiliki capability dan loyalitas.Gilbert H. Hunt dalam bukunya Effective Teaching menyatakan bahwa guru yang baik itu harus memenuhi tujuh kriteria: 

1. Sifat; antusias, stimulatif, motivator, hangat, berorientasi pada tugasnya, toleransi, sopan, bijaksana, bisa dipercaya, fleksibel dan mudah menyesuaikan diri, demokratis, penuh harapan bagi siswa, tidak semata mencari reputasi pribadi. 

2. Pengetahuan; memiliki kemampuan yang memadai dalam mata pelajarannya dan mengikuti kemajuan dan perkembangan dalam bidang ilmunya. 

3. Apa yang disampaikan; mampu memberikan jamaina bahwa materi yang disampaikannya mencakup semua unit bahasan yang diharapkan siswa secara maksimal. 

4. Bagaimana Mengajar; mmpu menjelaskan berbagai informasi secara jelas, dan terang, memberikan layanan yang variatif, menciptakan dan memelihara momentum, menggunakan kelompok kecil secara efektif, mendorong semua siswa untuk berpartisipasi, memonitor, mampu mengambil keuntungan dari kejadian-kejadian yang tidak diharapkan, menunjukan proses berpikir yang penting untuk belajar, berpartisipasi dan mampu memberikan perbaikan-perbaikan kesalahan konsepsi yang dilakukakn siswa. 

5. Harapan; mampu memberikan harapan dapa siswa, mampu membuat siswa accountable, dan mendorong partisipasi orang tua dalam memajukan kemampuan akademik siswanya. 

6. Reaksi guru terhadap siswanya; menerima berbagai masukan, risiko, dan tantangan, selalu memberi dukungan pada siswanya, konsisten dalam kesepakatan-kesepakatan dengan siswa, bijaksana terhadap kritikan siswa, pengjaran yang memperhatikan individu, jaminan atas kesetaraan partisipasi siswacepat memberikan feed back pada siswa dalam membantu mereka belajar, peduli dan snsitif terhadap latar belakang siswa, memiliki teknik untuk mengontrol kelas. 

7. Management; mampu membuat sebuah perencanaan dan mengatur berbagai aspek yang akan dilalui dalam proses pembelajaran. 

Sementara itu, Peter G. Beidler, dalam buku Inspiring Teaching terdapat 10 kriteria guru yang baik: 

1. Mempunyai keinginan untuk menjadi guru yag baik. 
2. Berani mengambil risiko, bersedia merencana sesuatu yang besar, lalu berjuang untuk menggapainya. 
3. Memiliki sikap positif. 
4. Tidak pernah ada waktu yang cukup untuk pendidikan. 
5. Yakin, bahwa mengajar adalah menjalankan tugas sebagai orang tua. 
6. Membuat siswa utuk lebih percaya diri. 
7. Membuat posisi tidak semibnag antara siswa dan dirinya. Hal ini untuk meyakinkan siswa bahwa proses kompetensisnya masih panjang. 
8. Memotivasikan siswa-siswanya. 
9. Tidak percaya penuh terhadap evaluasi yang diberikan siswanya, karena cenderung ridak objektif. 
10. Senantiasa mendengar trhadap pertanyaan-pertanyaan siswanya. 

C. Bagaimana Meningkatkan Efektivitas Pembelejaran 

1. Guru Harus Menyusun Perencanaan Pembelajaran yang Baik 

a. Perencanaan unutuk Mengapresiasi Keragaman 
Persoalan perbedaan kecerdasan siswa merupakan sebuah realitas yang harus diperhatikan oleh guru. Apalagi sekolah dengan prinsip education for all. Berkaiatn dengan tingkat kecerdasan dan kemamupan siswa, T. Blair dalam bukunya Emerging Pattern of Teaching menyimpulkan beberapa karakteristik sisw ayang berkemampuan tinggi. 

a. Mampu menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dari pada teman-temannya. 
b. Memiliki latar belakang kemampuan yang jelas. 
c. Mampu menangkap berbagai penglan baru dengan akumulasi yang relatif basar. 
d. Memiliki sejarah sukses akademik. 
e. Penuh percaya diri 
f. Selalu hendak terlibat dalam tim baru untuk mengembangkan pengalaman. 
g. Bekerja baik sesuai kemampuan. 
h. Sering menjadi terbaik di kelas. 
i. Senang menghadapi berbagai tantangan. 
j. Sering berintaraksi dengan kelompoknya. 
k. Menyampaikan pertanyaan yang kritis dan mendalam. 
l. Menerima tanggung jawab. 
m. Selalu cenderung untuk menyelesaikan tugas secara tuntas. 
n Selalu memiliki konsep diri yang positif. 
o. Sering beramah-tamah dengan sesama. 

Berkaiatan dengan variasi kecerdasan, Hunt merumuskan empat prinsip dalam menghadapi keragaman berbasis tingkat kemampuan siswa belajar, yaitu: 

(1) Biarkan siswa berkemampuan tinggi untuk menyelesaikan tugas-tugasnya dalam waktu singkat, dan biarkan dia memperdalam pemahaman dalam topik yang sama. 

(2) Hilangkan kemungkinan meningkatnya waktu terbuang dalam proses pembelajaran selama masa studi siswa. 

(3) Biarkan guru menghabiskan waktunya lebih lama untuk memberikan bantuan penjelasan-penjelasan bagi mereka siswa yang rendah tingkat kemampuan belajarnya. 

(4) Beri peluang kepada siswa yang berkemampuan tinggi untuk menyelesaikan target-tartget kurikulernya lebih cepat, sehingga ,ereka memiliki waktu lebih untuk megembangkan pengalaman dan kemampuan keilmuanya. 

Semenatara itu, Hunt juga mengemukakan beberapa karakteristik siswa-siswa yang berkemampuan rendah, (Hunt, 1999:28), yaitu: 

1) Membutuhkan waktu lama untuk mempeajari sebauah konsep 2) Memiliki kesiapan minimal dalam menerima pelajaran baru 3) hanya memiliki beberapa pengalaman lampau yang terkait dengan informasi-informasi baru dari proses belajar yang baru 4) Memiliki sejarah kegagalan 5) Mereka beiasa tidak yakin dengan dirinya 6) Mereka sering ragu-ragu untuk terlibat dalam situasi belajar yang baru 7) Cenderung tidak bekerja baik dalam kelompok 8) Sering kesulitan untuk dimitivasi 9) mereka sering sukses dalam pekerjaan-pekerjaan konkret, tetapi tidak dalam hal-hal abstrak 10) Mereka sering kali membutuhkan penjelasan visual dan aktif 11) Cenderung tidak bekerja independent dan harus selau memperoleh perhatian, bimbingan dan pengawasan 12) Memiliki ketergantungan yang kuat pada guru 13) Jarang menyampaikan pertanyaan mendalam 14) Mudah menyerah dalam menghadapi masalah 15) Kurang memiliki konsep diri. 

Secara lebih detail, Danold P. Kauchak merekomendasikan untuk menghadapi keragaman kemampuan siswa dalam belajar, seorang guru banyak pilihan, di antaranya: 

1) Ciptakan rancangan kelas yang multidemensi 2) Buat rancangan waktu belajar yang fleksibel 3) Kelompokkan siswa berdasarkan basis kemampuannya 4) Persiapkan strategi pembelajaran untuk kelompok yang lamban dengan strategi-strategi yang tidak saja akan mengantarkan mereka memahami tugas-tugas, tetapi juga akan meningkatkan kemampuan belajar siswa 5) Gunakan tutorial sebaya dan belajar bersama untuk menambah kemampuan dan pengalaman mereka masing-masing, setidaknya dalam interaksi sosial. 

Berbagai strategi dapat dikembangkan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran dalam rangka meningkatkan hasil, dengan pendekatan pendidikan yang sangta mempertimbangkan multikultural (Moore, 2001:46) yaitu: 

1. Siswa harus diberi kepercayaan 
2. Hargai latar belakang kultural mereka 
3. Tingkatkan partisipasi keluarga 
4. Bantu siswa-siswa dalam mengembangkan skill sosial 
5. Gunakan strategi pembelajaran interaktif 
6. Ajarkan mereka dengan adil dan penuh perhatian 
7. Pahami siswa-siswa anda 
8. Buang sikap anti toleransi 
9. Refleksikan kultur anda sendiri 
10. Bacalah literatur-literatur multikultural 
11. Sampaika pertanyaan –pertanyaan berkualitas tinggi untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa. 
12. Sediakan peluang akses yang sama bagi semua siswa 
13. Kurangi sikap prejuce (prasangka) dan pahami hak-hak mereka 
14. Tentukan teks yang dibutuhkan 

Tentu strategi-strategi tersebut tidak mutlak digunakan, namun setidaknya bisa menjadi bahan masukan untuk digunakan dalam pengembangan proses pembelajaran dengan siswa-siswa yang memiliki latar balakang berbeda baik dari segi etnik, agama, viewpoint dan yang lainnya, yang selalu tidak mudah bagi guru untuk mengatasinya. 

1. Seorang guru diharapkan dapat mempesiapkan sebauh perencaan yang matang sebelum melaksanakan pembelajaran. Sebab, penyusunan perencanaan yang baik sangat berdampak terhadap keberhasilan guru dalam implementasipembelajaran di kelas. 
2. Guru Harus Mampu Berkomunikasi Secara Efektif dengan Siswa-Siswanya 
3. Guru Harus Mengembangkan Strategi Pembelajaran yang Membelajarkan 
4. Guru Harus Mampu Menguasai Kelas 
5. Guru Harus Mampu Mengevaluasi Secara Benar 
Blogger
Disqus

No comments