Mendesain Model Pembelajaran Inovatif
Selamat datang bagi teman - teman di Materi Matematika, Pada kesempatan kali ini kami akan berbagi dengan teman teman di manapun kalian berada, tentang materi pelajaran matematika yang kami beri judul Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Semoga pembahasan yang kami tulis ini dapat menjadi acuan kalian semua dalam belajar Matematika .
Hubungan antar garis limit fungsi bunga pertumbuhan dan peluruhan bilangan bulat berpangkat barisan deret bangun datar ruang sisi lengkung bola cos kombinasi contoh soal yang cocok untuk pendekatan scientific open ended tes cerdas cermat statistika counting sin tan cacah model pembelajaran jigsaw pbl cerita tentang cosinus sbmptn dimensi tiga. Namun yang akan kita bahas pada kesempatan kali ini adalah Mendesain Model Pembelajaran Inovatif
Hubungan antar garis limit fungsi bunga pertumbuhan dan peluruhan bilangan bulat berpangkat barisan deret bangun datar ruang sisi lengkung bola cos kombinasi contoh soal yang cocok untuk pendekatan scientific open ended tes cerdas cermat statistika counting sin tan cacah model pembelajaran jigsaw pbl cerita tentang cosinus sbmptn dimensi tiga. Namun yang akan kita bahas pada kesempatan kali ini adalah Mendesain Model Pembelajaran Inovatif
Mendesain Model Pembelajaran Inovatif
Belajara koperatif bukanlah sesuatu yang baru. Sebagai guru dan mungkin siswa kita pernah menggunakannya atau mengalaminya sebagai contoh saat bekerja dalam laboratorium. Dalam belajar kooperatif, siswa dibentuk dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari 4 atau 5 orang untuk bekerja sama dalam menguasai materi yang diberikan guru (Slavin,1995; Eggen & kauchack). Arzt and newman menyatakan bahwa dalam belajar kooperatif siswa belajar bersama sebagai suatu tim dalam menyelesaikan tugas-tugas kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
Pembelajaran kooperatif bernaung dalam teori konstruktivisme. Pembelajaran ini muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan teman-temannya. Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah – masalah yang kompleks.
Didalam kelas kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa yang sederajat tetapi heterogen, kemampuan, jenis kelamin, suku/ras, dan satu sama lain saling membantu.
Tujuan dibentuknya kelompok tersebut adalah untuk memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan kegiatan belajar. selama bekerja dalam kelompok tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan materi yang disajikan oleh guru dan saling membantu teman sekelompoknya untuk mencapai ketuntasan belajar.
Tujuan pembelajaran kooperatif
Diawal telah disebutkan bahwa ide utama dari belajar kooperatif adalah siswa bekerja sama untuk belajar dan bertanggung jawab pada kemampuan belajar temannya. Sebagai tambahan, belajar kooperatif menekankan pada tujuan dan kesuksesan kelompok, yang hanya dapat dicapai jika semua anggota kelompok mencapai tujuan atau penguasaan materi (Slavin, 1995).
Zamroni mengemukakan bahwa manfaat penerapan kooperatif adalah dapat mengurangi kesenjangan pendidikan khususnya dalam wujud input pada level individual. Dengan belajar kooperatif, diharapkan kelak akan muncul generasi baru yang memiliki prestasi akademik yang cemerlang dan memiliki solidaritas sosial yang kuat.
Perbedaan kelompok belajar kooperatif dengan kelompok belajar konvensional
a. Kelompok belajar kooperatif
Adanya saling ketergantugan positif, saling membantu dan saling memberikan motivasi.
Adanya akuntabilitas individual yang mengukur penguasaan materi pelajaran setiap anggota kelompok dan kelompok diberi umpan balik tentang hasil belajar para anggotanya sehingga dapat saling mengetahui siapa y7ang memerlukan bantuan dan siapa yang dapat memberikan bantuan
Kelompok belajar heterogen, baik dalam kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, etnik, dan sebagainya sehingga dapat saling mengetahui siapa yang memerlukan bantuan dan siapa yang memberikan bantuan.
b. Kelompok belajar konvensional
Guru sering membiarkan adanya siswa yang mendominasi kelompok atau menggantungkan diri pada kelompok
Kelebihan Dan Kelemahan Buku Dinamika Struktur Sosial Ekosistem Pesisir
Akuntabilitas individual sering diabaikan sehingga tugas-tugas sering diborong oleh salah seorang anggota kelompok sedangkan anggota kelompok lainnya hanya mendompleng keberhasilan pemborong.
Kelompok belajar biasanya homogen.
C. KEKURANGN BUKU
Kekurangan buku yaitu :
- Tidak mengkaji bagaimana konsep model pembelajaran cooperatif learning secara jelas
- Kalimat yang digunakan kurang efektif
- Tidak mengkaji prinsip dan implikasi model pembelajaran cooperatif leanring secara jelas
- Kosakata atau diksi yang digunakan kurang efektif
D. Kesimpulan
Model pembelajaran cooperatif learning lebih mengandung pengertian sebagai kerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Dengan model pembelajaran ini menunjukkan efektifitas yang sangat tinggi bagi memperoleh hasil belajar siswa baik dilihat dari pengaruhnya terhadap penguasaan materi maupun ketrampilan sosialnya didalam kelompok.
Mendesain Model Pembelajaran Inovatif - Progresif
E. Saran
Sebaiknya dalam isi pembahasan setiap buku lebih diperdalam lagi sehingga dapat menjadi pegangan guru dalam melakukan aktivitas guru mengelola kelas. adapun untuk memperbaikinya dapat dilakukan dengan menggabungkan ketiga buku tersebut yang akan saling melengkapi satu sama lain.