Terapan Matematika Perbandingan Kuantitas dan Nilai dalam Kehidupan Sehari - Hari
pada August 05, 2017
A. Perbandingan dalam Kuantitas (Jumlah/Nilai Benda)
Dalam sehari-hari kita sering membandingkan anntara benda satu dengan
benda lainnya. Entah yang dibandingkan ukurannya, banyaknya, umurnya, atau
kecepatannya. Jadi, kita tidak asing dengan istilah perbandingan. Namun, yang
dibahas dalam perbandingan di sini
adalah tentang perbandingan dalam bentuk pecahan. Bukan perbandingan lebih
besar atau lebih kecil. Perbandingan ini dipelajari di kelas IV dan V SD/MI.
Coba simaklah beberapa uraian berikut.
Misalkan
1. Berat benda A adalah setengah
dari berat benda B.
2. Uang Amir sebanyak tiga perempat
uang Dani.
3. Tinggi Budi 120 cm dan tinggi Cahyo 150 cm. Perbandingan antara
tinggi Budi dan Cahyoadalah 120 : 150 atau 4 : 5.
4. Umur Dini 12 tahun dan umur Ibu 30 tahun. Perbandingan antara umur
Dini dan Ibu adalah 12 : 30 atau 2 : 5.
Apabila benda/objek pertama
mempunyai nilai A dan benda kedua
mempunyai nilai B, maka perbandingan
kedua benda ditulis A : B atau dapat disederhanakan a : b. (a dan b dinamakan
angka pembanding/rasio).
Maka
dalam menentukan salah satu unsur yang belum diketahui menggunakan rumus
berikut.
Contoh:
1. Perbandingan antara uang Farhan dan uang Guntur adalah 3 : 5.
Jika uang Farhan Rp 45.000,00, tentukan besar uang Guntur.
Jawaban:
Misalkan uang Farhan =
f dan uang Guntur = g = 25.000
Diketahui F : G = 3 : 5
G = 5/3 × F
= 5/3 × 45.000
= 75.000
Jadi, uang Guntur sebesar Rp75.000,00.
2. Perbandingan antara usia Abel dan Bolang adalah 2 : 3. Umur
Bolang 18 tahun. Tentukan umur Abel.
Jawaban:
Misalkan umur Abel = A
dan umur Bolang = B = 18 tahun
Diketahui A : B = 2 : 3
A = 2/3 × B
= 2/3 × 18
= 12
Jadi, umur Abel adalah 12
tahun.
3. Diketahui berat badan Rina adalah 60 kg dan berat badan
Opi adalah 48 kg. Tentukan perbandingan antara berat badan Rina dan Opi.
Jawaban:
Perbandingan yang diperoleh
Berat badan Rina : Berat
badan Opi
= 60 :48
= (60 : 12) : (48
: 12)
= 5 : 4
Jadi, perbandingan
antara berat badan Rina dan Opi adalah 5 : 4.
B. Perbandingan yang melibatkan jumlah dan selisih
Kadang
kala dalam membandingkan banyak atau nilai benda melibatkan jumlah dan
selisih. Perhatikan contoh berikut.
1. Perbandingan antara uang Amir
dan Budi adalah 2 : 5. Jika uang Budi Rp60.000,00, berapa selisih uang mereka?
2. Danang memiliki kelereng sebanyak n kelereng. Sedangkan kelereng
Jajang 10 butir lebih banyak dari kelereng Danang. Jika perbandingan antara
banyak kelereng Danang dan Jajang 5 : 7, berapa banyak kelereng Jajang?
3. Jumlah jeruk dan apel adalah
160 buah. Perbandingan antara banyak jeruk dan apel adalah 3 : 5. Berapa
selisih antara banyak jeruk dan apel?
Nah,
contoh-contoh di atas merupakan bentuk-bentuk perbandingan yang melibatkan
jumlah dan selisih.
Secara
umum dapat dituliskan sebagai berikut.
Jika
diketahui :
A + B
adalah jumlah kedua benda
A – B
adalah selisih kedua benda/nilai
a + b
adalah jumlah pembanding (rasio)
a – b
adalah selisih pembanding (rasio)
Maka berlaku :
Lebih
jelasnya mari mengerjakan soal di atas.
Contoh:
1. Perbandingan
antara uang Amir dan Budi adalah 5 : 2. Jika uang Budi Rp60.000,00, berapa selisih uang mereka?
Jawaban
Misalkan uang Amir = A dan uang Budi = B =
60.000
Perbandingan A : B = 5 : 2 (a = 5 dan b = 2).
Jadi, Selisih uang mereka adalah
Rp90.000,00.
2. Danang memiliki kelereng
sebanyak n kelereng. Sedangkan kelereng Jajang 10 butir lebih banyak dari
kelereng Danang. Jika perbandingan antara banyak kelereng Danang dan Jajang 5 :
7, berapa banyak kelereng Jajang?
Jawaban:
Selisih antara kelereng Jajang dan Danang
= J – D = 10
D : J = 5 : 7 (d = 5 dan j = 7)
Jadi, kelereng Jajang sebanyak 35 butir.
3. Jumlah jeruk dan apel adalah
160 buah. Perbandingan antara banyak jeruk dan apel adalah 3 : 5. Berapa
selisih antara banyak jeruk dan apel?
Jawaban:
Jumlah jeruk dan apel = J + A = 160
J : A = 3 : 5 (j = 3 dan a = 5),
sehingga a + j = 8 dan a – j =2
Selisih jeruk dan apel = A - J
Jadi, selisih antara jeruk dan apel adalah
40 buah.